Di Malang, 4 Siswa SD Disetrum Kepala Sekolahnya

Dilansir oleh Kompas.com, didampingi oleh ibunya, Anita, RA mengatakan bahwa penyetruman yang dianggap sebagai terapi itu dialaminya pada Selasa (25/4

Editor: Alfred Dama
kaskus.co.id
Ilustrasi. 

POS KUPANG.COM, MALANG -- Seorang siswa di SDN Lowokwaru 3, Kota Malang, mengaku disetrum oleh kepala sekolahnya.

Akibatnya, siswa itu mengaku mengalami gangguan kesehatan.

Siswa itu berinisial RA.

Dilansir oleh Kompas.com, didampingi oleh ibunya, Anita, RA mengatakan bahwa penyetruman yang dianggap sebagai terapi itu dialaminya pada Selasa (25/4/2017) pekan lalu.

Ketika itu, ia baru saja melaksanakan shalat dhuha berjamaah dan diminta untuk tetap tinggal di dalam mushala sekolah.

"Sebelum disetrum disuruh meditasi selama 10 menit dengan menutup mata," kataya kepada Kompas.com, Minggu (30/4/2017) malam.

Setelah meditasi selesai, siswa itu diminta untuk berdiri di atas papan yang dialiri oleh tegangan listrik.

Ada dua papan yang teraliri tegangan listrik.

Satu diminta untuk tempat berdiri siswa dan satu lagi untuk tempat berdiri kepala sekolah itu.

Selama proses penyetruman berjalan, kepala sekolah itu memegang sebuah tespen untuk memastikan aliran listrik masuk ke tubuh siswa itu.

"Tespennya ditaruh di dahi juga di telapak tangan. Katanya kalau nyala banyak (terang) berarti banyak bohong kepada orangtua," jelasnya.

Proses penyetruman itu tidak berlangsung lama.

RA mengaku hanya berlangsung selama sekitar tiga menit.

Namun selama itu, ia merasakan ngilu pada dahi dan tulang tangan kanannya.

Selain dirinya, RA mengaku ada tiga siswa lainnya yang mengalami perlakuan sama dalam waktu bersamaan, yaitu MK, MZ dan MA.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved