Kerasukan Arwah Berhari-hari, Markus Tlupun Akhirnya Meninggal Dunia
Kematian Markus karena kesurupan menghebohkan masyarakat Lewoleba umumnya. Kok bisa orang kesurupan sampai meninggal?
Penulis: Frans Krowin | Editor: Agustinus Sape
Sepulang dari kuburan, lanjut dia, Markus langsung mengalami kejadian itu.
Awalnya, kedua pergelangan kakinya sakit tak tertahankan.
Beberapa jam kemudian, Markus pun lumpuh.
Padahal saat diperiksa di Rumah Sakit (RS) Bukit Lewoleba, dokter tidak menemukan satu pun penyakit di tubuh korban.
Menurut Dominikus, saat mulai kerasukan, Markus Tlupan sepertinya bicara antara sadar dan tidak sadar.
Saat sadar, Markus menuturkan kalau kepalanya sudah dibagi dua. Yang kanan masih miliknya, tapi bagian kiri sudah milik orang lain.
Bukan hanya itu, anggota tubuhnya pun telah dibagi dua. Yang kanan milik roh yang merasukinya dan bagian kiri masih miliknya.
Lama kelamaan, Markus tak sadarkan diri.
Meski terus bicara, tapi gaya bicaranya, suaranya, ekspresinya, bukan Markus yang sesungguhnya.
Pada saat itulah, melalui mulut Markus, roh itu berbicara kalau Markus telah mati.
“Markus sudah mati, sedangkan badannya dipinjam oleh roh yang merasukinya,” tutur ayahanda korban, Dominikus Higo Tlupun.
Dominikus Higo mengaku sudah meminta bantuan kepada dua orang pintar untuk menyadarkan anaknya.
Tapi dua orang pintar itu tak sanggup membebaskan Markus dari kuasa gelap.
Markus malah semakin menjadi-jadi dengan tutur katanya.
“Ini yang membuat kami susah melupakannya,” ujar Higo. (*)