Breaking News

4 Juta Induk Sapi Wajib Kawin Demi Swasembada Daging

Sadar atau tidak, pemilik ternak di Nusa Tenggara Timur, kehilangan empat ekor anak ternak sapi dari indukannya

Penulis: John Taena | Editor: Alfred Dama

Laporan wartawan Pos Kupang, John Taena

POS KUPANG.COM, WAINGAPU -- Sadar atau tidak, pemilik ternak di Nusa Tenggara Timur, kehilangan empat ekor anak ternak sapi dari indukannya.

Rata-rata setiap sapi indukan milik petani peternak di daerah hanya bisa berproduksi empat ekor anak selama masa produktifnya.

Produktifitas sapi rendah, permintaan pasar untuk memenuhi kebutuhan daging nasional tinggi. Pasokan daging untuk memenuhi kebutuhan nasional, selama ini masih mengandalkan hasil import sapi dari negara luar.

Pembuntingan empat juta ekor sapi pada tahun 2017, melalui Inseminasi Buatan (IB) dan Insektifikasi Kawin Alam (INKA), merupakan program pemerintah pusat untuk mewujudkan swasembada daging nasional 2026.

Sumba Timur sebagai salah satu gudang ternak di proponsi ini, secara nasional ditargetkan untuk bisa membuntingkan 11.200 ekor induk sapi. Hal ini dilakukan dengan akseptor IB sebanayak 200 ekor induk dan INKA sebanyak 11.000 ekor induk sapi.

"Sapi wajib bunting di Sumba Timur ini, secara nasional ditargetkan 11.200 ekor, dengan akseptor IB sebanayak 200 dan INKA sebanyak 11.000 ekor," jelas Kepala Dinas Peternakan Sumba Timur, Yohanis Radamuri kepada wartawan di Waingapu.

Tujuan dari upaya khusus sapi wajib kawin di daerah itu adalah untuk memenuhi kebutuhan daging nasional. Pasalnya Kabupeten Sumba Timur merupakan salah satu daerah pemasok daging nasional selama ini.

"Sebanarnya kalau dilihat dari potensi alam maupun populasi ternak sapi yang ada di Sumba Timur, bisa lebih banyak. Tapi secara nasional kita diberikan target 11.200 ekor sapi wajib kawin tahun ini," tandasnya.*

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved