Berita Kota Kupang
VIDEO: DPD WKRI NTT Akan Gelar Konferda
Kegiatan ini akan dilaksanakan di Neo Hotel Kupang. Para peserta Konferda berasal dari semua Cabang WKRI di Provinsi NTT.
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan Pos Kupang, Apolonia Matilde Dhiu
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Provinsi NTT akan menggelar Konferensi Daerah (Konferda) tanggal 27 April 2017.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di Neo Hotel Kupang. Para peserta Konferda berasal dari semua Cabang WKRI di Provinsi NTT.
Ketua DPD WKRI Provinsi NTT, Susan Tefa-Ferdinandus, kepada Pos Kupang di kediamanya, Selasa (21/3/2017), mengatakan, pada kegiatan ini akan dilaksanakan rekoleksi tentang "Iman Katolik" yang akan dibawakan oleh Dr. Pater John Masneno, SVD. Sehingga wanita katolik melaksanakan roda organisasi dengan iman katolik.
Ia mengatakan, pada hari H akan dilaksanakan seminar yang dibawakan oleh Gubenur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Trurang, penasehat, Ny. Lusia Adinda Lebu Raya, dan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi NTT, Dra. Sesilia Sona.
Menurutnya, peserta yang akan hadir dalam konferda ini sebanyak 140 orang dari semua cabang di NTT. "Ini rencana saja, karena saat rapat koordinasi (rakor) beberapa waktu lalu, sebanyak 200 orang yang hadir," katanya.
Dikatakanya, dalam Konferda ini , selain evaluasi program organisasi dan menyusun program kerja lim atahun yang akan datang, juga akan melakukan pemilihan Ketua DPD WKRI Provinsi NTT yang baru karena dirinya sudah dua periode.
Terkait calon ketua, katanya, akan diusulkan oleh setiap cabang masing-masing. Sampai saat ini panitia masih menggodok criteria dan persyaratan ketua nanti seperti apa.
Karena, para calon akan diusulkan oleh setiap cabang dan cabang yang mengetahui sosok pemimpin seperti apa. Kepedulian terhadap WKRI seperti apa, kiprahnya seperti apa.
Ia mengatakan, setiap cabang mengutus dua orang anggota, dua orang sebagai peninjau, dan satu orang rohaniwan setiap cabang. Mereka ini yang berhak memberikan suara untuk pemilihan ketua DPD WKRI Provinsi NTT yang baru.
"Uniknya di WKRI , say sudah dua periode, saya tidak serta merta melepaas tanggung jawab, karena walau tidak lagi sebagai ketua tetapi masih bisa dipilih untuk menjdi pengurus di bidang lain. Ini memilih ketua sehingga butuh kematanngan untuk memimpin. Karena memimpin organisasi tidak boleh emosional dan butuh kematangan psikologi," katanya. (*)