VIDEO: Ratusan Ekor Sapi di Kupang Ikut Asuransi Ternak
Sebanyak 220 ekor dari enam klaster atau kelompok sapi siap untuk mengikuti asuransi ternak yang disosialisasikan Asuransi Jasindo Cabang Kupang.
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Yeni Rachmawati
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Sebanyak 220 ekor dari enam klaster atau kelompok sapi siap untuk mengikuti asuransi ternak yang disosialisasikan Asuransi Jasindo Cabang Kupang.
Para kelompok tani khususnya ternak sapi akan mengasuransikan sapi betina produktifnya dengan premi Rp 40.000 per tahun per ekor.
Ketua Kelompok Tani Noetnana, Daniel, kepada Pos Kupang, usai mengikuti Knowledge Sharing Klaster Sapi Binaan BI dan Sosialisasi Asuransi Sapi, di Kelompok Tani Noetnana Fatukoa, Senin (13/3/2017), mengatakan ia bersama anggotanya mengasuransikan 30 ekor sapi, tapi bisa lebih dari itu.
Angka sapi yang akan diasuransikan bisa naik lagi, tidak hanya 30 ekor.
Kata Daniel asuransi usaha ternak merupakan hal yang baru bagi peternak. Kelompok melihat dengan adanya kebijakan pemerintah pusat dan Jasindo untuk membantu para peternak dalam asuransi sangat luar biasa.
Ia berharap proyek ini tidak hanya satu tahun, tapi bisa berkelanjutan. Agar bisa memacu semangat para kelompok tani lebih bagus lagi.
"Baru saja disosialisasikan tapi anggota merasa ini sudah luar biasa bagi kita, sehingga jangan ragu-ragu pelihara sapi indukan," tuturnya.
Kelompok Tani Noetnana memiliki sapi 98 ekor yang terdiri dari jantan, betina dan anak sapi yang dikelola oleh 26 orang dalam kelompok.
Selama ini yang dialami peternak sapi yaitu kematian sapi disebabkan oleh karena sapi makan laba-laba, disengat kalajengking dan telinga sapi layu kemudian mati.
Dari Sosialisasi Sapi Jasindo telah disetujui diawal untuk mengasuransikan 220 ekor sapi dari Kelompok Tani Noetnana, Sehati, Sisilia, Tunas Mekar, Kayu Putih dan Naioni.
Para Ketua Kelompok Tani atau peternak sapi begitu antusias mendengarkan sosialisasi yang disampaikan oleh Kepala Cabang Jasindo Kupang, May Dance Parhusip tentang Asuransi Usaha Ternak.
Diskusi dan tanya jawab terus dilontarkan para peternak untuk mengetahui bagaimana persyaratan, proses dan keuntungan yang diperoleh peternak.
May Dance mengatakan asuransi Jasindo ditunjuk oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian menjadi pemenang tender Asuransi Usaha Peternak Sapi yang dilindungi oleh Undang-Undang nomor 19 tahun 2013 dan Peraturan Kementerian Pertanian.
Manfaat yang dijamin diutamakan untuk sapi betina. Jaminan yang diberikan yaitu sapi mati karena kecelakaan, beranak dan sakit serta sapi dicuri orang. Saat sapi dicuri orang maka peternak harus menyiapkan surat keterangan hilang dari kepolisian dan surat pernyataan dari Dinas Peternakan kota Kupang.
Dalam program pemerintah ini Jasindo tidak bisa berjalan sendiri tapi akan selalu berkoordinasi dengan Dinas Peternakan.
Dikatakan lebih lanjut, premi untuk asuransi sapi betina Rp 200.000, tapi disubsidi oleh pemerintah pusat 80 persen atau Rp 160.000 ribu.
Jadi peternak cukup membayar premi Rp 40.000 per ekor per tahun. Sedangkan bila peternak ingin mengasuransikan sapi jantan berarti peternak harus membayar premi Rp 200.000 per tahun tanpa subsidi atau bisa juga Rp 80.000 untuk tiga bulan.
"Kami harus menekan peternak untuk wajib mengasuransikan. Tapi kalau menunggu kesadaran, sampai kapan pun nggak pernah sadar kalau belum merasakan klaimnya," katanya.
May mengatakan untuk mencapai target 20 ribu ekor sapi betina per NTT yang harus diasuransikan diperlukan koordinasi insentif dan berkesinambungan antara Asuransi Jasindo Cabang Kupang selaku pelaksana Asuransi Usaha Ternak Sapi dengan Dinas Provinsi dan Kabupaten peternak setempat.
Sejauh ini, ternak sapi yang diasuransikan sekitar 25 ekor.
Disadari kurangnya sosialisasi oleh Asuransi Jasindo dan kendala yang dialami di lapangan karena NTT terdiri dari kepulauan, membuat Asuransi Jasindo baru mensosialisasikan Asuransi tersebut di Kabupaten Kupang, Kota Kupang dan Kabupatan Belu.
"Tapi pada prinsipnya tidak ada masalah dari peternak, ketika diketahui ternaknya terjamin maka para peternak tidak keberatan untuk mengikuti asuransi ternak sapi," katanya.*