VIDEO: Ambles di Ujung Jembatan Oefafi, Tipikor Peringatkan Kontraktor

Tim Tipikor mengirim surat peringatan kepada Direktur PT. Dharma Anantha Buana, Kornelis Kehi, terkait kasus proyek pembangunan Jembatan Oefafi di Kup

Penulis: Julius Akoit | Editor: Alfred Dama

Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit

POS KUPANG.COM, OELAMASI - Tim Tipikor mengirim surat peringatan kepada Direktur PT. Dharma Anantha Buana, Kornelis Kehi, terkait kasus proyek pembangunan Jembatan Oefafi di Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

Kehi diperingatkan karena pekerjaan proyek Jembatan Oefafi senilai Rp 4,8 miliar lebih itu ternyata bermasalah. Pasalnya, tiga pekan lalu badan jalan di ujung Jembatan Oefafi ambles sedalam 1,5 meter.

"Padahal proyek itu dikerjakan menggunakan dana Rp 4,8 miliar setelah potong pajak dari nilai kontrak Rp 5 miliar. Proyek itu menggunakan sumber dana APBD I NTT Tahun 2015," kata Ketua Forum Kuan Naek Pah Timor, Metu Oematan, Rabu (1/2/2017).

Ia menduga pekerjaan fisik tidak sesuai bestek. Sehingga sudah ambles dan retak memanjang di ujung jembatan.

"Saya dapat info, Tipikor sudah kirim surat peringatan. Saya juga sudah cek ke lokasi proyek. Dan benar, para tukang dan buruh sedang sibuk perbaiki dan menambal lubang yang ambles. Silahkan Pak Wartawan turun lihat langsung ke lokasi," pinta Oematan.

Beberapa warga Desa Oesao yang ditemui sekitar Jembatan Oefafi, membenarkan kasus proyek tersebut,

"Itu proyek tahun 2015. Bulan Januari 2016, tanggul dan tembok penahan dekat jembatan roboh diterjang banjir karena mutu pekerjaan sangat jelek. Kami protes lalu kontraktor perbaiki. Sekarang, bulan Januari 2017 badan jalan di ujung jembatan ambles sedalam 1 meter lebih. Ini proyek beneran atau ujicoba kerja proyek jembatan?" kritik Bai Leba dan A.Manafe, dua warga setempat.

Direktur PT. Dharma Anantha Buana, Kornelis Kehi, yang dikonfirmasi di lokasi proyek, membenarkan adanya surat teguran melalui PPK di Kantor Dinas PU NTT.

"Ini karena struktur tanahnya sangat labil. Kami sudah kerja sesuai dengan bestek dengan mutu bagus. Cuma karena struktur tanah makanya ambles," kilah Kornelis.

Ia mengatakan pekerjaan perbaikan dihadang cuaca yaitu hujan lebat. Sehingga para tukang dan buruh harus menunggu hujan berhenti baru pekerjaan dilanjutkan.

Pantauan Pos Kupang, lubang ambles ada 4 yaitu dua lubang di sebelah timur dan dua lubang di sebelah barat. Persis di mulut jembatan.

Para buruh sedang bekerja menutupi lubang tersebut dengan batu kali dan pasir lalu diberi coran semen.*

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved