Tarian Kolosal Kaum Ibu Sambut Jokowi di Lembata Saat Peringatan Hari Nusantara di Lembata
Kaum ibu yang ikut dalam tarian kolosal Beku akan menyambut Presiden RI, Joko Widodo dan Ibu Negara Ny Iriana Joko Widodo pada puncak Hari Nusantara (
POS KUPANG.COM, LEWOLEBA -- Kaum ibu yang ikut dalam tarian kolosal Beku akan menyambut Presiden RI, Joko Widodo dan Ibu Negara Ny Iriana Joko Widodo pada puncak Hari Nusantara (Harnus) di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Selasa (13/12/2016).
Tarian Belu akan dipentaskan kaum ibu selama 10 menit. Untuk pentas Tarian Beku yang menyertakan 100 penari itu, pada Sabtu (10/12/2016) sekitar pukul 10.00 Wita, para penari yang terdiri dari 60 perempuan dan 40 pria, mengikuti gladi di lokasi Harnus, Pelabuhan Lewoleba.
Semua penari mengenakan pakaian motif daerah. Yang pria menggunakan nowing (sarung adat untuk laki-laki, Red) lengkap dengan ikat kepala yang terbuat dari daun lontar atau disebut knobo. Sedangkan perempuan mengenakan kwatek (kain tenun ikat untuk perempuan, Red). Ibu-ibu itu umumnya berasal dari Leragere, tempat asal Tarian Beku. Sementara ibu-ibu lainnya dari Kecamatan Atadei, Lembata.
Kepada Pos Kupang, Ketua Sanggar Beku Lembata, Petrus Bapa Raring, mengatakan, untuk menari di depan Presiden Jokowi dan Ibu Negara mereka telah siap sejak lama.
Agar penampilan mereka lebih baik, lanjut Petrus, sejak lima hari sebelumnya mereka tingkatkan frekwensi latihan hingga ikut gladi pada Sabtu (10/12/2016).
"Tarian yang kami tampilkan ini asli dari Desa Leragere. Yang menari kebanyakan ibu-ibu dari Desa Leragere. Jadi, yang kami tampilkan ini adalah tarian asli Beku, tarian khas Lembata," ujar Petrus.
Secara terpisah, Penjabat Bupati Lembata, Sinun Petrus Manuk, mengatakan, ia bersama istri telah bertemu Presiden Jokowi dan menyerahkan kain tenunan motif Atadei. "Kain tenun motif itulah yang nantinya kita harapkan dikenakan Presiden Jokowi dan Ibu Negara saat puncak Hari Nusantara di Lembata," ujar Manuk.
Petrus Manuk yang mendampingi Kasdam IX/Udayana, Brigjen Stefanus Tri Mulyono turun langsung ke lokasi Harnus untuk melihat berbagai persiapan menyambut puncak acara pada Selasa (13/12/2016).
Turut memantau persiapan akhir Harnus, Danrem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen (TNI) Heri Wiranto; Dandim 1624 Flores Timur (Flotim), Letkol Dadi Suradi; Kapolres Flotim AKBP Yandri Irsan dan Kapolres Lembata, AKBP Arsdo Simatupang.
Ketika para pejabat TNI/Polri memantau lokasi itu, sebanyak 500 pelajar dan mahasiswa sedang menyanyikan lagu-lagu yang akan dinyanyikan saat puncak Harnus. Teknik vokal yang bagus dibarengi gerak tubuh yang indah membuat para pejabat itu tak henti-hentinya memberikan aplaus.
Sepuluh lagu dinyanyikan berturut-turut dalam irama lagu yang dipimpin Geradi Tukan, dosen Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang. Hal menarik dari penampilan paduan suara tersebut adalah kolaborasi musik modern dan musik tempo dulu.
Musik modern seperti gitar, keyboard dan drum band. Sedangkan musik tempo dulu, yakni tempurung kelapa dan botol. Perpaduan musik itu menghasilkan irama lagu yang enak didengar. Belum lagi teknik olah vokal yang menawan antara para siswa dan mahasiswa Unwira Kupang. (kro)