Tak Ada Lagi Kerusakan Jalan Nasional

Inspeksi telah dilakukan sejak jauh hari agar ada waktu untuk memperbaiki jika ternyata masih ada kerusakan

Editor: Marsel Ali
zoom-inlihat foto Tak Ada Lagi Kerusakan Jalan Nasional
Pos Kupang/ant
Kendaraan pemudik melintas di jalur pantura perbatasan Bekasi-Karawang, Jalan Raya Rengas Bandung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/7/2016). (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

Pembayaran elektronik pada kluster 1 dapat dilakukan melalui Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan BCA, sedangkan klaster 2 melalui Bank Mandiri, BRl, BNI, dan BTN.

Jalinan juga disampaikan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR yang menjamin kondisi sekitar 5.000 km jalan nasional di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur, tanpa lubang, khususnya selama angkutan lebaran 2016.

"Saya jamin tanpa lubang. Kalau ada, silahkan lapor ke pos PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) terdekat, agar segera dicek dan ditangani di hari yang sama" kata Kepala BBPJN V Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR I Ketut Darmawahana di Yogyakarta.

Jika ditemukan lubang di jalan di tiga provinsi itu, maka masyarakat atau pemudik bisa melaporkan melalui telp dan SMS/WA ke Humas BBPJN V di nomor 081252340004 dan telepon 031-8540196 serta di twitter @humasbalai5.

Kondisi kemantapan jalan nasional di tiga provinsi secara umum baik dan diusahakan kondisinya tanpa lubang.

Pihaknya tidak ingin terjebak dengan angka persentase 90 persen dan seterusnya karena kondisi bisa berubah setiap saat. Oleh karena itu dalam konteks pelayanan publik selama arus mudik dan balik, menyiagakan ratusan pos PPK di sepanjang jalur jalan nasional dengan wilayah cakupan per posko 55-75 km.

Untuk mengantisipasi kemungkinan ada jalan yang berlubang, pihaknya menyiagakan 500-600 sak aspal instan pada masing-masing PPK.

Dia merinci di Jawa Timur terdapat 23 posko pelayanan mudik/balik, 21 pos di Jateng dan empat di Yogyakarta.

Wilayah BBPJN V terdiri atas Pantai Utara Jawa Tengah hingga Jawa Timur sepanjang 1100 km, jalan nasional lintas tengah 1000 km, lintas selatan 1.270 km dan selatan selatan 1000 km.

Total hampir 5000 kilometer lebih dengan anggaran tahun ini Rp4,5 triliun untuk perbaikan jalan.

Salah satu titik krusial yang dikhawatirkan bisa menghambat kelancaran arus mudik dan balik adalah kondisi Jembatan Sipait yang menghubungkan Pemalang dan Pekalongan di jalan nasional Pantai Utara (Pantura), Jawa Tengah.

Jalur tersebut adalah jalur favorit dan menjadi jalur utama pemudik yang akan bepergian menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui jalur Pantura.

Namun kekhawatiran itu sirna saat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memastikan bahwa Jembatan Sipait siap dilalui pemudik pada H-6. Artinya pada Kamis 30 Juni 2016 atau H-6 sudah bisa dibuka dan dilalui kendaraan

Kondisi jembatan Sipait ini sudah permanen, hanya aksesorisnya saja yang harus segera dipasang seperti rambu-rambu jalan.

Sebenarnya proyek tahun jamak yang menelan dana sebesar Rp25,6 miliar tersebut pengerjaannya akan berakhir pada 18 September 2016. Karena pemerintah minta proyek siap pada arus mudik (2016), maka segera dilakukan percepatan," katanya.

Untuk kelancaran arus balik, Jembatan Sipait yang memiliki panjang 90 meter tersebut nantinya akan dibuka hingga H+10 atau H+14, kemudian akan ditutup kembali untuk proses penyelesaian akhir.

Jembatan Sipait merupakan jembatan pengganti jembatan lama yang sudah tua dan tidak mampu menampung beban lalu lintas Pantura yang sangat tinggi. (ant)

Sumber:
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved