Senandung Cinta dari Pinggir Kali Bekasi

"My religion is very simple. My religion is kindness." Dalai Lama XIV

Editor: Rosalina Woso
EPA/HARISH TYAGI
Dalai Lama 

"Izinkan saya hidup di tengah umat nasrani dan umat-umat lainnya. Saya hanya ingin hidup berdampingan sebagai sesama saudara se-Indonesia Raya. Tak ada yang lebih indah selain hidup rukun dan sejahtera," ia bertutur perlahan. Senyumnya terus menghias wajahnya.

Nah, hari Minggu pagi itu, Pak Haji diundang datang dalam ibadah di gereja. Ada kejutan untuknya dari jemaat gereja.

Di ujung ibadah, ia diundang maju ke depan altar. Dipapah isterinya, ia berjalan pelan. Baju batik lengan panjang cokelat yang dikenakannya tampak kebesaran. Tubuhnya menyusut karena sakit yang menderanya.

"Pak Haji," seorang anggota majelis berucap di sampingnya. "Untuk meringankan biaya pengobatan Pak Haji, gereja akan menanggung biaya BPJS Pak Haji dan seluruh anggota keluarga seumur hidup."

Untuk kedua kalinya, tepuk tangan bergemuruh di dalam ruang gereja. Kejutan yang indah. Pak Haji tak kuasa membendung air mata. Pundaknya berguncang. Air mata di pelupuk istrinya juga menggenang.

Semesta seperti mengguyur ruangan itu dengan cinta yang memabukkan. Dari pinggir kali Bekasi senandung cinta itu berkumandang memanggil setiap jiwa untuk melebur jadi satu atas nama manusia dan kehidupan.(Kompas.Com/ Heru Margianto)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved