Wawancara Sejarawan Asvi Warman Adam : Supersemar Mungkin Blunder Bung Karno
Polemik mengenai Surat Perintah 11 Maret 1966 tidak hanya berkutat pada misteri keberadaan surat itu secara fisik
Iya. Mereka datang, baru suratnya diketik oleh Sabur atas perintah Soekarno.
Seperti apa isinya?
Surat perintah untuk pengamanan Presiden. Itu yang pertama baru yang lain-lain, dan semua itu harus melapor pada Presiden. Lalu mereka membawa surat itu. Kemudian Amirmachmud mengatakan, ia membaca, "Loh kalau ini artinya sudah pengalihan kekuasaan".
Tafsirannya seperti itu, lalu diserahkan ke Soeharto. Lalu kata Soeharto, suratnya dibutuhkan oleh Soedharmono dengan stafnya waktu itu Moerdiono, yang waktu itu sedang mempersiapkan konsep untuk pembubaran PKI. Mereka sudah diminta untuk pembubaran PKI, ketika surat itu datang. Mereka punya alasan kuat untuk itu.
Pembubaran PKI tidak ada dalam Supersemar?
Tidak ada di surat itu. Artinya, tafsiran pembubaran PKI ada dari pihak Soeharto dari kalimat melakukan hal yang dianggap perlu untuk mengamankan situasi. Jadi apapun. Itu yang dijadikan dasar untuk pembubaran PKI. Jadi sangat sakti surat itu.
Dan ketika kemudian Soekarno tahu PKI dibubarkan, ia memanggil Soeharto dan marah. Ia minta surat itu untuk dicabut. Tapi Soeharto menolak. Jadi artinya Soekarno melihat kekeliruan di situ, tapi Soeharto tetap melanjutkan yang dilakukannya.
Supersemar itu sendiri bukan pengalihan kekuasaan, tapi hanya untuk memberikan mandat?
Mandat untuk pengamanan masyarakat dan ia dan keluarganya. Tapi kemudian ditafsirkan pengalihan kekuasaan oleh Amirmachmud, dan itu dilaksanakan Soeharto.
Saat Soeharto membubarkan PKI, Soekarno kan tidak mau Pak? Reaksi Soekarno bagaimana?
Soekarno marah dan memerintahkan beberapa orang untuk membuat surat untuk menyatakan Supersemar tidak sah. Misalnya kita baca dalam beberapa biografi. AM Hanafi, Duta Besar di Kuba, misalnya dia yang disuruh untuk menghubungi beberapa orang dan menyebarkan surat untuk membantah Supersemar.
Dia tidak punya jalur lagi. Ia coba menghubungi bekas Panglima AU, Suryadharma. Tapi Suryadharma mengatakan, ia tidak punya lagi saluran untuk itu. Pers juga tidak mau memberitakan.
Jadi setelah Supersemar itu, tentara pasti melihat Soeharto potensi untuk mengganti Soekarno? Apa tidak ada reaksi dari AL dan AU?
AU langsung diberi stigma dengan peristiwa itu. AU dikatakan terlibat dengan PKI. Soeharto dalam pidatonya 5 Oktober 1965 bahwa AU ada yang terlibat dengan PKI. Sejak awal, Soeharto sudah menyatakan sikapnya, memarahi AU.
Angkatan yang lain itu dibersihkan. Semua pendukung Soekarno langsung ditangkap dan diberhentikan, tapi tidak seketika. Proses berjalan terus gitu dan itu secara berantai. Satu ditangkap kemudian ditanya teman kamu siapa.