Masyarakat NTT Sering Lakukan Gerakan Tutup Mulut

Demikian, Sam Kawengian yang ditemui sebelum acara sertijab di polda NTT, Selasa (19/1/2016)

Penulis: Hermina Pello | Editor: Marsel Ali
SHUTTERSTOCK
ilustrasi 

Laporan wartawan Pos Kupang, Hermina Pello

POS KUPANG.COM, KUPANG - Pengalaman mantan Direskrimum polda NTT, Kombes pol Sam Kawengian, dalam upaya menuntaskan satu kasu, polisi sering mengalami kesulitan karena ada gerakan tutup mulut dari masyarakat.

Demikian, Sam Kawengian yang ditemui sebelum acara sertijab di polda NTT, Selasa (19/1/2016).

Menurut dia, ada banyak kasus yang belum dituntaskan karena butuh waktu. Namun polisi tidak bisa bekerja sendiri dan butuh kerjasama dengan masyarakat dan sampai sertijab ini ada kasus yang masih digantung.

"Harapan saya bisa diselesaiakan. Misalnya, beberapa kasus pembunuhan yang belum selesai. Ini juga tergantung dari petunjuk masyarakat," ujarnya.

Tugas polisi tidak bisa lepas dengan masyarakat karena hasilnya untuk masyarakat. Kebiasaan masyartakt di sini, berlaku di daerah ini gerakan tutup mulut.

Ini yang terjadi sehingga untuk dapat keterangan yang maksimal kurang. Beberapa kasus yang masih tergantung diantaranya pembunuhan di Lembata, Kefamenanu Belu dan sejumlah kasus lainnya.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved