Stok Obat di RS Seharusnya Tetap Tersedia

Kebutuhan kesehatan ini pula yang menjadi kesempatan bagi pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan situasi

Penulis: PosKupang | Editor: Dion DB Putra
www.shutterstock.com
Ilustrasi 

POS KUPANG.COM - Kesehatan merupakan kebutuhan mutlak setiap manusia. Artinya, kebutuhan kesehatan tidak bisa diganti dengan hal lain. Untuk mencapai taraf kesehatan yang diharapkan, maka setiap orang rela melakukan apa saja.

Kebutuhan kesehatan ini pula yang menjadi kesempatan bagi pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan situasi orang-orang yang sedang menderita sakit yang membutuhkan fasilitas dan pelayanan kesehatan.

Sebagai masyarakat kita menyesalkan perbuatan oknum-oknum tertentu yang mempermainkan harga obat-obatan untuk kepentingan pribadi. Seperti dialami seorang pria setengah baya yang gagal mendapatkan obat untuk saudarinya dari apotek RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang. Ia disarankan ke apotek di lain dan ia juga mendapatkan obat yang dicari itu.

Pemandangan pasien RSUD WZ Johannes Kupang membeli obat di luar apotek induk merupakan hal yang jamak terjadi saban hari. Bisa kita bayangkan betapa paniknya keluarga pasien yang berusaha mendapatkan obat-obatan untuk keluarganya yang sangat membutuhkan. Bisa kita bayangkan perasaan mereka ketika obat yang dicari sudah habis.

Lalu pertanyaan kita, ada apa dengan manajemen rumah sakit sehingga obat-obatan yang sangat dibutuhkan untuk penyembuhan atau pemulihan tak tersedia di apotek rumah sakit itu?

Sebagai masyarakat tentu kita berharap kekurangan atau kehabisan obat bukan masalah utama di rumah sakit Prof WZ Johannes Kupang dan rumah sakit lainnya di NTT, baik milik pemerintah maupun swasta. Bila rumah sakit pemerintah kehabisan obat tentu kita juga berpikir hal tersebut bentuk kesengajaan atau ada konspirasi antara rumah sakit tersebut dengan apotek swasta. Dan, agar tidak ada dusta di antara kita, maka stok obat harus tetap tersedia.

Sebagai orang yang awam terhadap dunia kesehatan, tentu kita hanya bisa percaya dan yakin bahwa manajemen rumah sakit yang digawangi para pakar dalam dunia kesehatan itu sudah punya hasil analisa mengenai kebutuhan obat dan fasilitas kesehatan yang dibutukan masyarakat NTT dalam setahun. Menjadi janggal bila masyarakat tidak mendapat obat dengan alasan stok obat habis.

Benar bila terjadi kekurangan bahkan kehabisan obat, maka kita bisa mengatakan ada yang salah dengan manajemen pengadaan obat-obatan dan fasilitas lainnya. Berbagai kesalahan tersebut bisa saja pengadaan obat yang kurang akibat salah perhitungan atau ada oknum yang bermain dengan kebutuhan obat-obatan dengan tujuan kepentingan pribadi.

Kepentingan pribadi bisa saja dengan sengaja menutup kran obat sehingga keluarga pasien terpaksa membeli obat dengan harga lebih mahal di apotek lain di luar manajemen rumah sakit tersebut.

Untuk membuktikan ini tentu harus ada audit investigasi pengadaan dan penggunaan obat-obatan di RSUD Prof WZ Johannes Kupang. Ini juga perlu dilakukan untuk menemukan kelemahan manajemen sirkulasi obat untuk menjadi bahan pembenahan bagi rumah sakit milik Pemerintah Provinsi NTT ini.*

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved