Embung Haekrit Dan Sirani Tak Lagi Mengalirkan Air
Dua embung besar andalan di Belu yakni Haekrit di Desa Manleten dan Sirani di Haliwen sudah tak lagi mengalirkan air.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau
POS KUPANG.COM, ATAMBUA -- Dua embung besar andalan di Belu yakni Haekrit di Desa Manleten dan Sirani di Haliwen sudah tak lagi mengalirkan air.
Musim kemarau berkepanjangan menyebabkan debit air pada dua embung ini menurun drastis.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, MK.Eda Fahik kepada mengatakan itu ketika ditemui Pos Kupang.Com, Kamis (19/11/2015).
Menurutnya, dengan berkurangnya debit air ini maka pintu embung terpaksa ditutup untuk menjaga air pada embung itu tetap ada sehingga tidak menyebabkan kerusakan dasar embung.
"Embung Haekrit di Desa Manleten dan Embung Sirani di Haliwen sudah kurang, air sudah sampai pada tingkat keamanan embung," katanya.
Untuk diketahui, Data dari Kementerian PU menyebutkan bahwa Embung ini dibangun antara tahun 2007-2009 oleh PT Waskita Karya untuk irigasi dan penyediaan air bersih dengan memakan biaya Rp 34,8 M.
Embung Haekrit terletak di desa Manleten, dusun Bauatok, 5 kilometer dari Kota Atambua. Daya tampung Embung Haekrit ialah 2,2 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 62 hektar.*
Ikuti terus berita-berita terkini dan menarik dari http://pos-kupang.com atau http://kupang.tribunnews.com
Like Facebook www.facebook.com/poskupang
Follow Twitter https://twitter.com/poskupang