Penembakan Warga NTT di Sleman

Korban Penembakan Disambut Ribuan Warga di Ende

RIBUAN warga Ende tumpah rua menyambut kedatangan jenazah Adrianus Chandra Galaja alias Dedi, korban penembakan di Lapas Cebongan.

POS-KUPANG.COM --- RIBUAN warga Ende tumpah rua di jalan menyambut kedatangan jenazah Adrianus Chandra Galaja alias Dedi, korban penembakan orang tak dikenal di Lapas Cebongan, Sleman Yogyakarta. Warga berjejal di pinggir jalan, mulai dari Bandara Haji Hasan Aroboesman Ende, Selasa (26/3/2013).

Disaksikan Pos Kupang sekitar pukul 12.00 Wita, warga mulai mendatangi Bandara Haji Hasan Aroeboesman Ende,  menanti kedatangan jenazah Dedi dari Kupang.

Warga yang datang tidak saja pihak keluarga dari Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, tetapi juga warga Kota Ende yang menaruh simpati atas tertembaknya Dedi yang sedang menjalani proses hukum di Lapas Slaman Jogyakarta. Tak ketinggalan, teman-teman sekolah almarhum juga datang ke bandara tersebut.

Membuludaknya warga di Bandara Aroeboesman itu membuat kondisi bandara menjadi lain dari biasanya. Meski di bawah terik matahari, warga tampak sabar menunggu kedatangan jenazah Adrianus yang diterbangkan dari Kupang.

Penantian warga itu akhirnya terjawab ketika pesawat yang memuat peti jenazah Adrianus, mendarat di Bandara Haji Hasan Aroboesman Ende sekitar pukul 15.00 Wita.

Tangis histeris keluarga dan sehabat, kenalan korban pecah ketika saat peti jenazah Dedi dikeluarkan dari perut pesawat dan diusung ke mobil ambulance.
Mobil ambulance tersebut lalu keluar dari bandara menuju lapangan parkir dan disambut dengan tangisan pilu warga lainnya yang telah menanti sejak tadi.

Tidak butuh waktu lama mobil ambulance bergerak menuju rumah duka di Kecamatan Nangaroro. Kepergian Dedi itu diikuti tatapan penuh haru dan hujan airmata yang memadati area parkir.

Gaspar Batu Batu, salah seorang kerabat korban, yang ditemui di Bandara Haji Hasan Aroboesman Ende, menuturkan, sangat prihatin dengan kasus yang menimpa anggota keluarganya.

Oleh karena itu, ia meminta aparatur negara untuk mengusut kasus tersebut sampai tuntas. "Mereka (para korban, Red) adalah orang- orang kecil sehingga diharapkan tidak ada perlakuan yang diskriminatif dalam kasus ini,” kata Gaspar.

Selain kerabat korban tampak juga puluhan anggota polisi Polres Ende yang mengamankan penjemputan jenazah Dedi. Kapolres Ende, AKBP Musni Arifin, mengatakan pihaknya ikut membantu kelancaran penjemputan jenazah korban itu.

Peristiwa Ini Memalukan Indonesia

PENEMBAKAN membabibuta oleh sekelompok orang tak dikenal terhadap empat narapidana dalam Lembaga Pemasyarakatan (LP) Sleman, Yogyakarta, membuat Indonesia malu terhadap dunia.

Demikian Sekretaris Fraksi Partai Hanura, Saleh Husin. "Kami sangat prihatin atas kejadian penembakan di dalam LP Cebongan Sleman itu. Ini peristiwa yang sangat keji dan juga memalukan nama Indonesia di dunia international," kata Saleh kepada ANTARA News, Jakarta, Sabtu (23/3/2013).

Dia menyayangkan orang yang sudah berada dalam tahanan ternyata masih bisa ditembak hingga tewas oleh sekelompok orang yang tidak jelas itu.

"Ini menandakan penjagaan di lapas-lapas kita sangat lemah sehingga dengan mudah orang bisa menerobos sampai ke ruang tahanan. Untuk itu Polri segera mengusut sampai tuntas hingga dapat segera menangkap pelaku penembakan tersebut," ujarnya.

Empat orang bernama panggilan Dicky, Dedi, Adi, dan Johan tewas oleh penembakan itu.  Keempatnya adalah tahanan kasus pengeroyokan dan penusukan seorang anggota Kopassus Kandang Menjangan Kartasura di Cafe Hugos, Jalan Solo Maguwoharjo, beberapa hari sebelumnya.

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved