Pendeta Mel Atok, S.Th

Pdt. Mel Atok S.Th, Menjadi Anak Terang Karena Kasih

GAYA bicaranya yang berapi-api membuat orang yang mendengar kotbahnya bersemangat dan akhirnya mematuhi ajarannya tentang kebenaran.

Pdt. Mel Atok S.Th, Menjadi Anak Terang Karena Kasih - Pdt__Mel_Atok,_S_Th_(3)1.JPG
POS KUPANG/NOVEMY LEO
Pdt Mel Atok, S.Th saat onair di Radio Ramagong, Kupang-NTT
Pdt. Mel Atok S.Th, Menjadi Anak Terang Karena Kasih - Pdt__Mel_Atok,_S_Th__dan_keluarga1.jpg
istimewa

Bagaimana cara Anda 'menyembuhkan orang sakit'?

Salah satu cara, dengan terus memberitakan kebenaran firman Tuhan kepada setiap orang dalam setiap kesempatan. Saya merangkul dan memberikan firman Tuhan kepada para mantan preman, pencuri, orang yang suka free sex, pengguna narkoba.

Setelah mereka bertobat, saya ajak mereka untuk bersama-sama membina `orang sakit' lain. Karena mantan `orang sakit' tentu akan sangat baik dalam menyampaikan `obat penyembuh' untuk `orang sakit' yang lain.

Setelah menjadi pendeta, pernahkah Anda menyesal pernah mengalami sejumlah hal-hal buruk dalam kehidupan masa lalu Anda?

Dulu saya pernah menyesal terlahir dalam keluarga yang miskin, tak beriman dan penyiksa. Tapi setelah bertobat, saya justru bersyukur atas semua hal buruk yang pernah terjadi dalam kehidupan saya. Saya percaya bahwa dulu orangtua saya memukuli kami karena ada alasannya.

Dari sudut pandang positif, saya merasa bahwa saat itu sebenarnya Tuhan sedang memproses saya untuk menjadi pribadi yang siap menerima dan menyelesaikan tantangan ke depan. Ini semua proses berharga dalam kehidupan.

Dan dari proses itu membuat saya menjadi pribadi yang matang dan kaya pengalaman iman. Jika sekarang saya menghadapi orang yang mengalami hal buruk, maka saya sudah tahu bagaimana cara untuk `mengembalikan' kepercayaan diri dan iman mereka karena saya pernah mengalami masa buruk itu dulu.

Apa yang Anda cari dalam kehidupan ini?

Saya dan semua orang mencari keselamatan. Dan kita selamat bukan karena kita telah menyumbang semen atau memberikan kolekte yang banyak bagi gereja. Kita selamat karena kita mengerjakan dengan baik apa yang menjadi tugas kita. Kita selamat karena Tuhan yang memilih kita.

Sesuai injil Yohanes 15:16: Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu dan Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu, diberikanNya kepadamu.

Bagi saya, pekerjaan sebagai pendeta itu merupakan pelayanan saya sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan. Apa yang ada pada diri saya semuanya adalah pemberian Allah yang terus diasah setiap waktu. Dan selama ini saya banyak belajar dari sejumlah pendeta dan pastor seperti Pater Bernard Beru, Romo Leo Mali, Romo. Maxi Un Bria. Dari belajar dan bertukar pikiran itulah, saya mendapatkan banyak masukan dan pengalaman berharga untuk bisa meningkatkan kualitas diri.

Apa pasal dalam Alkitab yang menjadi pegangan hidup Anda?

Saya juga punya suatu pasal dalam Alkitab yang selama ini menjadi penuntun hidup saya. Karena pasal itu sangat sesuai dengan perjalanan hidup saya. Yakni I Timotius, 1: 13-15: Aku yang tadinya adalah seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihaniNya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Perkataan ini benar dan patut diterima sepunuhnya; Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa; dan di antara mereka, akulah yang paling berdosa.'  (*)


Tebar Firman melalui Radio

TAK ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan di muka bumi ini; semuanya terjadi karena campur tangan Tuhan. Begitulah Pendeta Mel Atok, S.Th menanggapi perjalanan kehidupannya selama 32 tahun.

Berbagai suka duka, hal baik dan buruk yang telah terjadi dianggap sebagai proses pembelajaran dan pengalaman iman oleh lelaki kelahiran Kupang, 15 Januari 1981 ini.

Meski mendapat didikan terlampau keras dari orangtuanya, Vincent Atok dan Marlis Fanggidae, tak membuat Mel Atok menyesal. Adik dari Ayub, Beny dan Goris ini selalu mengucap syukur atas setiap hal yang dialaminya.

Setiap hari Minggu pukul 16.00 Wita, Mel Atok menjadi gembala sidang di Gereja Amazing Grace di BTN Kolhua. Untuk mengisi waktu luangnya di luar mimbar gereja, alumnus SMAN 3 Kupang ini terus menyampaikan kebenaran firman Tuhan melalui berbagai kegiatan.

Pemimpin kaum muda dalam persekutuan Universal Youth ini secara rutin menyiarkan kebenaran firman Tuhan melalui kotbah pada dua radio swasta di Kota Kupang. Yakni di Radio Ramagong Kupang setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu mulai pukul 09.00 - 11.00 Wita.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved