Pendeta Mel Atok, S.Th

Pdt. Mel Atok S.Th, Menjadi Anak Terang Karena Kasih

GAYA bicaranya yang berapi-api membuat orang yang mendengar kotbahnya bersemangat dan akhirnya mematuhi ajarannya tentang kebenaran.

Pdt. Mel Atok S.Th, Menjadi Anak Terang Karena Kasih - Pdt__Mel_Atok,_S_Th_(3)1.JPG
POS KUPANG/NOVEMY LEO
Pdt Mel Atok, S.Th saat onair di Radio Ramagong, Kupang-NTT
Pdt. Mel Atok S.Th, Menjadi Anak Terang Karena Kasih - Pdt__Mel_Atok,_S_Th__dan_keluarga1.jpg
istimewa

Ketika keluar dari penjara, dia menjadi pribadi yang berbeda 180 derajat. Perilaku, tutur katanya yang selama ini buruk menjadi sangat baik, dia menjadi anak yang takut Tuhan. Dia menjadi pengkotbah. Kejadian itu membuat saya heran dan bertanya apa yang membuatnya berubah seperti itu.

Beberapa waktu kemudian dia bersama temannya mengunjungi wilayah Oepura dan mengumpulkan masyarakat di sana termasuk saya dan preman lainnya untuk memberikan kesaksian dan menceritakan kebenaran firman Tuhan. Saat itu kami ada 30-an orang.

Tapi tidak banyak yang bertahan di tempat itu, hingga hari menjelang tengah malam, hanya tersisa saya sendiri bersama teman saya itu. Malam itulah hati saya digerakkan oleh Tuhan. Kasih Tuhan menyelimuti saya dan saya kemudian mengambil keputusan untuk bertobat dan mengikuti Kristus.

Mereka kemudian menumpangkan tangan dan mendoakan saya. Sejak malam itulah saya benar-benar bertobat dan mulai meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk. Saya diliputi kasih dan kasih itulah yang memenangkan kehidupan saya.

Akhirnya saya yang dulunya penjahat, pencuri, tukang berkelahi, perampok, pemakai narkoba, memiliki kasih dan menjadi anak terang, mengikuti teladan Kristus.

Setelah bertobat dan memulai hidup baru, apa tantangan yang Anda hadapi?

Tantangannya sangat besar. Tantangannya dari dalam diri, namun yang terbesar berasal dari teman-teman. Banyak teman saya yang mencemooh saya. Mereka katakan saya hanya pura-pura bertobat. Saya sok suci.

Saya seperti nabi palsu dan kata-kata lain yang sangat menyakiti hati saya dan keluarga. Namun semua itu bisa saya lewati. Suatu waktu saya menemui orangtua dan sanak keluarga  dan menyatakan ingin masuk Kristen dan akan sekolah menjadi pendeta.

Tanpa hambatan, orangtua dan sanak keluarga saya yang Katolik itu langsung menyetujuinya. Saya ingat, pada umumnya mereka mengatakan, `Kamu mau jadi apa saja terserah, yang penting kamu bertobat dan tidak melakukan hal-hal yang buruk lagi.' Akhirnya saya dibiayai sekolah pendeta di Jakarta sekitar tahun 2001 lalu.

Setelah menyandang gelar pendeta, apa yang Anda lakukan hingga saat ini?
Saya kembali ke Kupang-NTT dan menjalankan tugas saya sebagai hamba Tuhan, memimpin kebaktian, memberitakan kebenaran firman Tuhan kepada siapa saja. Saya melakukan gerakan ekumene dan tahun 2011 saya mendirikan Universal Youth, persekutuan orang muda yang bersifat universal.

Saat ini persekutuan ini sudah ada ratusan jemaat yang berasal dari denominasi, baik Kristen Protestan, Kharismatik, Pentakosta maupun Katolik. Visi misi dari persekutuan ini yakni memenangkan orang bagi Kristus.

Di persekutuan ini kami saling menguatkan iman. Saya menyarankan kepada jemaat bersangkutan untuk tetap di gerejanya sehingga bisa membangkitkan gerejanya.

Anda pernah `sakit'? Menurut Anda, kenapa orang menjadi `sakit'?


Seseorang menjadi pengguna narkoba, pencuri, pembunuh, pemerkosa, suka free sex atau melakukan hal-hal buruk yang melanggar perintah Tuhan atau saya katakan `sakit' itu karena banyak faktor penyebabnya.

Namun faktor mendasar yang menyebabkan mereka melakukan hal-hal buruk itu lantaran mereka kurang memahami kasih. Karena itulah, di Kota Kupang atau NTT ini banyak orang Kristen KTP. Hanya di KTP tercantum mereka beragama Kristen, tapi ternyata dalam kehidupannya mereka tidak bisa menunjukkan kasih kepada sesamanya.

Apa yang harus diakukan generasi muda agar tidak terjerumus dalam hal negatif?

Pahamilah kasih dan bagilah kasih itu kepada sesamamu sehingga Anda akan dimenangkan. Perbanyak mengikuti kegiatan positif di luar rumah, hari Minggu ke Gereja, ikut kegiatan rohani seperti KKR dan lainnya yang bermanfaat bagi pertumbuhan iman dan kualitas diri.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved