Homo Floresiensis dan Stegodon Diminati Pelajar
Fosil manusia purba Flores (Homo Floresiensis), burung purba dan gajah purba (stegodon), sangat diminati.
Sampai Sabtu (5/8/2012), pameran yang diselenggarakan Pusat Arkeologi Nasional di Gedung Manggarai Convention Center (MCC) dikunjungi 5.000-6.000 orang.
Umumnya, para pelajar maupun masyarakat umum terkesima menyaksikan fosil Homo Floresiensis dan stegodon yang disimpan di dalam peti kaca atau rekonstruksi burung purba dan komodo purba. Mereka yang baru pertama kali datang ke arena pameran, mungkin tak membayangkan kalau ribuan tahun silam di Manggarai pernah hidup manusia yang tingginya 105 centimeter.
Keterangan yang diperoleh Pos Kupang dari penyelenggara pameran, Sabtu siang (4/8/2012), jam kunjungan pelajar itu digilir mulai pagi sampai sore. Setiap sekolah mengirim ratusan peserta didiknya ke gedung pameran di pusat perdagangan Kota Ruteng.
"Ruang pameran dibuka pukul 08.00 Wita sampai pukul 17.00 Wita. Namun kami buka sampai pukul 18.00 Wita, karena masih banyak pengunjung yang ingin menyaksikanya," kata staf Pusat Arkeologi Nasional yang bertugas di meja penerimaan tamu.
Pada hari terakhir pameran, Wakil Bupati Manggarai, Dr. Kamelus Deno, S.H, M.H, Sekda, Manseltus Mitak, S.H, menyaksikan pameran. Kepada Pos Kupang, Kamelus mengatakan Manggarai sebagai komunitas budaya mempunyai kontribusi dalam perkembangan peradaban di negeri ini dan dunia. Situs Liang Bua dan semua fosil yang ditemukan itu merupakan aset pariwisata yang menarik wisatawan.
Sebelumnya, Kepala Pusat Arkeologi Nasional, Dr. Bambang Sulis, kepada Pos Kupang mengatakan, semua materi pameran akan ditinggalkan di Ruteng untuk dikelola Pemkab Manggarai. Masyarakat bisa mengakses langsung dan mengetahui peradaban manusia purba pada ribuan tahun lalu. (ius)