Willybrodus Lay: Hilangkan Primordialisme
Pembawaannya tenang. Tidak banyak bicara. Yang ada dalam pikirannya hanya bagaimana bekerja sebagai bentuk sumbangsih terhadap
Etika yang ditanamkan kedua orangtuanya untuk rendah hati, tidak sombong menjadi prinsip hidup. Tidak heran kalau di mana-mana namanya selalu disebut. Bahkan saking dekatnya dengan para pekerja yang berasal dari Flores, ketika dirinya mengawasi proyek di daerah ini, mantan pekerjanya masih menyapanya.
"Saya punya pengalaman ketika mengawasi proyek di Flores. Ada mantan pekerja saya, waktu saya lewat di jalan, mereka kejar. Sebagai orang baru tentu saya juga takut. Tapi mereka dengan motor palang dan menyalami saya. Saya tanya bagaimana pekerjaannya, mereka bilang dari pengalaman ikut bos, kami sekarang sudah berhasil. Jadi pola pendekatan kekeluargaan yang sering saya pakai. Di saat anak kerja saya mengalami kesulitan, saya bantu. Kalau memang kebetulan lagi ada kelebihan, kenapa tidak bisa dibantu. Yang penting modal kepercayaan. Saya menjadi seperti sekarang juga bermula dari nol. Dari usaha membuat mie lalu orangtua sekolahkan kami. Jadi saya tahu betul bagaimana kehidupan orang kecil," tutur Wily Lay.
Wili yang punya hobi memancing ini mengakui, dirinya sampai menjadi pengusaha besar untuk ukuran Kabupaten Belu karena dalam bekerja selalu fokus. Jika setiap pekerjaan dilakukan tidak fokus, maka apa yang diharapkan tidak tercapai.
Fokus dari kacamata Wily, semisal, jika usaha yang dikembangkan banyak macam, tidak akan tahu mana yang menjadi keahlian kita. Tapi kalau satu saja usaha dan terus dikembangkan, maka niscaya kelak akan membuahkan hasil yang besar.
"Saya dulu pengusaha ternak. Dulu fokus ternak, jadi dulu usaha ternak cukup besar di Belu. Terbesar, karena waktu itu dikirim ke luar pulau cukup besar jika dibandingkan dengan teman-teman pengusaha lainnya. Ini karena saya fokus di peternakan itu. Setelah selesai itu, saya mau fokus sebagai kontraktor. Dari nol, dari tidak ngerti sama sekali bagaimana menjadi seorang kontraktor. Tapi karena komitmen untuk fokus, maka saya terus lanjutkan sampai saat ini. Ini juga karena petuah yang sering diajarkan kedua orangtua saya, bahwa setiap pekerjaan yang ditekuni harus benar-benar dijalani secara baik. Harus jujur dan rendah hati kepada semua orang," tutur Wily yang punya hobi sebagai pencinta alam.
Menurutnya, ada banyak potensi alam di Belu yang belum diberdayakan. Dia mencontohkan, ada tanaman Maek, asam yang selama ini belum dibudidayakan. Maek jika diolah secara baik akan memiliki nilai jual yang tinggi. Sebaliknya asam. Jika dikelola secara baik, nilai jualnya akan sangat tinggi dengan harga sekarang. (yon)
CURRICULUM VITAE
NAMA : Willybrodus Lay
TTL : Atambua, 18 Juni 1961
Nama Istri : Lidwina Viviawaty
Anak : Jason Lay
: Levina Larissa
: Jonathan Lay
Riwayat Pendidikan:
1. SDK 1 Atambua
2. SMPK Don Bosco Atambua
3. SMA Budi Luhur Surabaya
4. Universitas PGRI Kupang
Riwayat Karier Politik:
1. Fungsionaris Golkar
2. Bendahara PDIP
3. Ketua Partai Demokrat
Ormas :
1. KNPI
2. AMPI
Organisasi Profesi:
1. Wakil Ketua Pepehani (Perhimpunan Pedagang Hewan Nasional Indonesia)
2. Wakil Ketua I KADIN (Kamar Dagang dan Industri)
3. Bendahara Gapensi (Gabungan Pengusaha Konstruksi)
Hobi:
1. Memancing
2. Adventure
3. Baca