Laporan Adiana Ahmad

Trans Timor Terancam Putus

KEFAMENANU, Pos-Kupang.Com -- Hujan deras selama empat hari berturut-turut sejak Rabu (23/3/2011) hingga Sabtu (26/3/2011) menyebabkan longsor sepanjang 50 meter di tepi jalan Trans Timor, tepatnya di Kilometer 165-166, Desa Oeperigi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Jika tidak segera ditangani jalur utama ini terancam putus.

KEFAMENANU, Pos-Kupang.Com -- Hujan deras selama empat hari berturut-turut sejak Rabu (23/3/2011) hingga Sabtu (26/3/2011)  menyebabkan longsor sepanjang 50 meter di tepi jalan Trans Timor, tepatnya di Kilometer 165-166, Desa Oeperigi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Jika tidak segera ditangani jalur utama ini terancam putus.

Hujan deras juga menyebabkan saluran air terputus dan mengikis badan jalan yang menyebabkan badan jalan rusak parah.

Kendaraan bermotor dari Kupang-Atambua-Timor Leste dan sebaliknya  yang melintasi jalur tersebut harus ekstra hati-hati dan terpaksa antre lantaran sebagian badan jalan yang sudah terkikis banjir.


Lokasi yang mengalami kerlusakan terparah berada di perbatasan wilayah antara Kabupaten TTU dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Sipri, warga  yang ditemui di sekitar longsoran, mengatakan, tidak hanya jalan  Trans Timor yang terancam putus tapi longsoran juga menimpa dua unit rumah warga setempat. Dua unit rumah tersebut roboh dan tidak bisa dihuni lagi. Beruntung, saat longsoran, para penghuni rumah tidak berada di rumah sehingga tidak ada korban jiwa.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan dan Jembatan Wilayah SoE dan Kefamenanu, Balai Pelaksana Jalan Nasional  Wil VIII, Ir. Ujang Sukmana, MT  yang ditemui di lokasi longsoran, Sabtu (26/3/2011) siang, mengatakan kondisi tanah di lokasi longsoran masih labil dan perlu  rehabilitasi permanen.

Ujang mengatakan,  agar lalu lintas transportasi di Trans Timor tidak terputus, penanganan jalan rusak akibat longsoran itu akan dibuat jalan darurat. Sementara untuk jangka panjang  masih dikoordinasikan dengan Balai Pelaksana Badan Jalan Nasional Wil VIII.

Hujan deras juga  mengakibatkan saluran air terputus dan pembelokan aliran sungai  dan mengikis  badan jalan di bagian kiri maupun kanan jalan. Akibatnya, lebar badan jalan di sekitar lokasi longsoran semakin sempit, dan menyebabkan badan jalan retak. 

Menurut warga setempat, retakan di badan jalan tersebut awalnya tidak terlalu besar. Namun hujan deras selama empat hari itu menyebabkan retakan badan jalan semakin lebar dan terancam terjadi longsoran yang lebih besar.

Warga mengatakan, jika hujan masih terus terjadi di wilayah ini dikhawatirkan jalur Trans Timor yang menghubungkan Kupang dengan kota-kota kabupaten di daratan Timor dan Negara Timor Leste akan putus total.
Hujan deras selama sepekan terakhir juga menyebabkan sebatang pohon yang berada di pinggir Kali Noemuti (DAS Benenain), tumbang dan menimpa Pasar Noemuti. 
Akibatnya, pasar yang dibangun tahun 2001 dengan biaya sekitar Rp 105 juta itu roboh rata dengan tanah.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu karena saat kejadian pasar sedang sepi. Kerugian akibat peristiwa itu diperkirakan Rp 80 juta. 

Ketua RW 1, Kelurahan Noemuti, Kabupaten TTU, Fransiskus Meol yang ditemui di lokasi kejadian, mengatakan, peritiwa itu terjadi pada hari Minggu (27/3/2011) sekitar pukul 19.00 Wita. Frans mengatakan, pohon yang tumbang tersebut usianya memang sudah tua.  (dea)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved