Laporan Adiana Ahmad
Isu Penculikan Anak Resahkan Warga
WAINGAPU, Pos-Kupang.Com -- Pesan singkat yang disebar melalui telepon seluler (ponsel) tentang aksi penculikan anak untuk diambil organ-organ tubuh tertentu, kini meresahkan warga Waingapu, ibukota Kabupaten Sumba Timur. Pesan singkat itu sudah beredar sekitar seminggu terakhir.
WAINGAPU, Pos-Kupang.Com -- Pesan singkat yang disebar melalui telepon seluler (ponsel) tentang aksi penculikan anak untuk diambil organ-organ tubuh tertentu, kini meresahkan warga Waingapu, ibukota Kabupaten Sumba Timur. Pesan singkat itu sudah beredar sekitar seminggu terakhir.
Para orangtua kini memperketat pengawasan terhadap anak-anak mereka. Di beberapa kelurahan masyarakat mulai melakukan ronda malam untuk menjaga keamanan lingkungan.
Kapolres Sumba Timur, AKBP I Made Darmadi Giri, SIK yang ditemui di kediamannya, Kamis (17/2/2011), mengimbau masyarakat agar tidak mempercayai informasi sesat tentang penculikan anak tersebut.
Made mengaku telah mendapat laporan dari anggotanya tentang isu yang meresahkan tersebut dan meminta masyarakat Waingapu khususnya dan masyarakat Sumba Timur umumnya agar menyikapi isu tersebut secara bijaksana dan tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
Made minta masyarakat menghubungi aparat kepolisian terdekat atau menghubungi Kapolres di nomor 082145126888 jika mendapat informasi yang meresahkan dan mencurigakan.
"Saya minta masyarakat tenang. Jangan cepat percaya dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya. Informasi tentang penculikan dan pencurian organ tubuh anak-anak yang disebarkan melalui SMS itu hanya isu untuk membuat panik masyarakat," kata Made.
Informasi tentang penculikan dan pencurian organ tubuh manusia saat ini beredar luas. Informasi semula hanya sebatas aksi penculikan anak namun berkembang menjadi penculikan anak untuk diambil organ tubuhnya.
Untuk meyakinkan penerima SMS bahwa informasi itu benar, pengirim pesan menyebut para kapolres di beberapa daerah di Flores sebagai sumber informasi serta peristiwa penculikan terhadap bocah di salah satu daerah di Flores. Namun hal ini diduga bohong karena sejauh ini belum ada kabar tentang penculikan anak dan pengambilan organ tubuh anak di Flores.
Isu penculikan dan pencurian organ tubuh manusia juga ramai dipertanyakan masyarakat Kota Waingapu melalui telepon ke radio swasta di Waingapu.
Masyarakat minta aparat kepolisian agar menelusuri sumber pesan berantai yang meresahkan masyarakat sehingga kehidupan masyarakat di daerah ini bisa kembali tenang.
Bunyi sms yang meresahkan itu antara lain berbungi, "Pesan dari Kapolres SBD (Sumba Barat Daya, Red), tolong sebarkan sms ini ke semua orang. Ini kejadian nyata dan jangan diremehkan. Mereka mencari korban 400 orang, baik tua, muda, kakek, nenek, anak, balita, remaja, kaweda sama saja untuk mengambil organ dalam tubuh manusia. Ciri-ciri orang itu memakai mobil Avanza Silver Nomor DN 1857, sepeda motor Satria Hitam Nopol DN 1011, sepeda motor Revo Merah nopol DN 3838, sepeda Mio merah pengendaranya bertato seluruh badan. Ciri sangat menonjol adalah tato kawat duri di leher serta di antara keningnya ada bintik tato bernama Jamal asal Parigi. Sepeda Motor Fit-X merah ED 4897. Ingat disebar demi keselamatan masyarakat".
Pesan singkat itu kemudian diforward salah seorang warga di Kelurahan Wangga Kecamatan Kambera, kepada penyiar salah satu radio lokal di Sumba Timur, Rabu (16/2/2011).
Dalam sms itu, warga meminta agar kepolisian mencaritahu kebenaran informasi itu dan menjelaskan kepada masyarakat. Pesan dan pertanyaan yang sama disampaikan seorang warga Mauhau, Kelurahan Kambera. (dea)