Warga Tanam 2.000 Anakan di Batas Kota Waingapu

WAINGAPU, Pos-Kupang.Com -- Masyarakat Sumba Timur keturunan Rote Ndao menanam 2.000 anakan pohon di wilayah batas Kota Waingapu, tepatnya di km 10 Patung Kuda atau Patung Selamat Datang, pada akhir Januari 2011 lalu.

Gerakan menanam ini diikuti 200-an kepala keluarga (KK) warga keturunan Rote Ndao yang ada di Sumtim. Turut mengambil bagian dalam penanam ini, Wakil Bupati Sumtim, dr. Matius Kittu, unsur muspida serta beberapa ketua etnis yang ada di Sumba Timur.

Hal itu dikemukakan Tokoh Perhimpunan Dalek Esa, Rote Ndao di Sumba Timur, Imanuel Louk,  kepada Pos Kupang di Waingapu, Kamis (17/2/2011)

Menurut Imanuel, penanaman yang dilakukan itu masih dalam skala kecil dibandingkan dengan luasnya wilayah Pulau Sumba yang perlu dihijaukan. Karena itu, kegiatan serupa  masih perlu dilanjutkan serta dikembangkan warga lainnya untuk menjaga kelestarian lingkungan.

"Mudah-mudahan langkah yang kami lakukan ini bisa menjadi awal bagi aksi-aksi serupa warga lainnya di Sumba Timur agar daerah ini menjadi hijau," katanya.

Menurut Imanuel, peningkatan suhu saat ini merupakan dampak dari pembabatan hutan yang tidak terkendali,  dan kondisi ini pun terjadi di Sumba Timur. Melalui hasil foto satelit yang dipublikasikan Balai  Taman Nasional Laiwanggi Wanggameti di Waingapu, luas hutan yang terdapat di Sumba Timur tinggal sekitar 6 persen dari luas wilayah Sumba.

"Publikasi itu memberi petunjuk sekitar 90-an persen luas Pulau Sumba  tidak berhutan, atau lahan savana sehingga turut memberi sumbangan bagi peningkatan panas bumi. Hal ini jika  dibiarkan akan mengganggu kehidupan mahkluk hidup yang ada di Pulau Sumba.

Karena itu, pada tahun 2009 pemerintah Indonesia mencanangkan menambah luasan hutan dengan mencanangkan Program Penanaman satu miliar anakan pohon dengan  moto  one man one tree," kata Imanuel.

Dia berharap keluarga keturunan Rote Ndao yang ada di Sumtim tetap membangun komitmen untuk menghijaukan wilayah Sumtim demi anak cucu nanti. (dea)