Laporan Adiana Ahmad
Hivos Survai Potensi Energi Terbarukan
WAINGAPU, Pos-Kupang.Com---Hivos, sebuah LSM asal Belanda, Hivos mulai survai potensi energi terbarukan di Pulau Sumba. Pulau ini satu-satunya pulau di Indonesia yang dipilih Hivos untuk pengembangan energi terbarukan.
WAINGAPU, Pos-Kupang.Com---Hivos, sebuah LSM asal Belanda, Hivos mulai survai potensi energi terbarukan di Pulau Sumba. Pulau ini satu-satunya pulau di Indonesia yang dipilih Hivos untuk pengembangan energi terbarukan.
Hal itu disampaikan Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora, M.Si ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/1/2011).
Gidion mengatakan, dalam pertemuan dengan perwakilan Hivos yang datang ke Sumtim beberapa waktu lalu, sudah dilakukan pembicaraan tentang berbagai potensi energi terbarukan di Pulau Sumba yang layak dikembangkan. Potensi sumber energi terbarukan antara lain, potensi angin, surya, air dan biogas.
Gidion mengungkapkan, berdasarkan informasi dari perwakilan Hivos, ada dua pulau di Indonesia yang menjadi sasaran penelitian Hivos untuk pengembangan energi terbarukan, yaitu Pulau Buru dan Pulau Sumba.
Namun setelah dilakukan penelitian, kata Gidion, Pulau Sumba dipilih Hivos untuk program pengembangan energi terbarukan karena potensinya cukup besar.
Ia mengatakan, Pemda Sumba Timur menyambut baik terpilihnya Pulau Sumba sebagai pilot projek pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat melalui PT PLN (Persero).
"PLN sudah menetapkan Pulau Sumba sebagai satu-satunya pulau di Indonesia bebas energi berbahan bakar fosil karena kita memiliki potensi energi terbarukan cukup besar," kata Gidion.
Dikatakannya, sudah ada beberapa investor yang menyatakan tertarik melakukan investasi pengembangan energi terbarukan di Pulau Sumba antara lain, PT Henindo Power yang merencanakan akan membangun PLTA di Desa Bidihunga, Kampung Matawai. Potensi sumber energi terbarukan di Sumba Timur tersebar hampir di semua wilayah kabupaten ini.
Khusus tenaga surya, kata Gidion, tahun ini PLN dan Pemda n Sumtim akan membangun perangkat untuk 14.000 pelanggan yang tersebar di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jaringan PLN.
Untuk mewujudkan Sumba sebagai daerah bebas energi fosil, Pemda Sumtim mulai tahun ini tidak lagi melakukan pengadaan genset untuk masyarakat.
Sejak tahun 2010, terang Gidion, bantuan listrik kepada masyarakat di daerah ini sudah menggunakan energi tenaga surya. "Ada 100 unit PLTS bantuan Kementerian PDT pada tahun 2010 lalu telah disalurkan kepada masyarakat di Desa Wunga, Kecamatan Haharu," jelasnya.
Untuk menjamin ketersediaan pasokan listrik di PLN, Sub Ranting Waingapu, pada tanggal 22 Januari 2011 telah dilakukan kunjungan ke semua unit yang ada di Sumtim sekaligus sosialisasi rencana penggunaan Solarcell Home Stasiun ( SHS ) untuk semua Desa di Sumba Timur yang sulit dijangkau jaringan PLN.
SHS Pasang Maret
Manager PLN Ranting Waingapu, Andreas Mehang, mengaku rencana pemasangan SHS akan dimulai bulan Maret 2011 ke rumah tangga yang belum menikmati listrik.
Andreas mengimbau rumah tangga yang belum memiliki listrik segera mendaftar kepada kepala desa/lurah atau PLN Unit terdekat.
Andreas mengungkapkan, PLN Sumba Timur pada tahun ini akan memasang SHS untuk 14.000 pelanggan dan 4.900 pelanggan reguler. Penambahan 14.000 pelanggan SHS dan 4.900 pelanggan regular merupakan upaya untuk menaikan ratio kelistrikan di Sumba Timur dari 43 persen menjadi 80 persen.
Disamping pelayanan menggunakan SHS, jelas Andreas, PLN akan perluasan jaringan tegangan rendah/JTR maupun Jaringan tegangan tinggi/JTM dibeberapa titik sehingga dapat melayani rumah yang tidak terlalu jauh dari jaringan utama/JTM.
Untuk meminimalisasi kendala yang ada karena medan yang sulit, atau rumah penduduk terisolasi, PLN akan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan/kelurahan/desa setempat sehingga dapat bersinergi dalam pelaksanaan pemasangan SHS.
Dalam rangka sosialisasi SHS, PLN Ranting Sumba Timur telah membentuk tim sosialisasi SHS. Tim terdiri 22 regu untuk 22 kecamatan.
Tim ini akan melakukan pemasangan SHS sekitar 130 unit/bulan/kecamatan. Saat ini, rumah tangga yang sudah berlistrik 16.754 rumah. "Tambahan 18.000 pelanggan baru tahun ini tercapai maka jumlah rumah berlistrik di Kabupaten Sumba Timur menjadi 35.654. Semua pihak agar mendukung suksesnya program ini," jelasnya. (dea)