Laporan Adiana Ahmad

Beredar, Video Mesum Siswa SMA Waingapu

WAINGAPU, Pos-Kupang.Com -- Dua video mesum dengan pelaku siswa salah satu SMA di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur beredar luas. Dalam dua aksi pada video itu, terlihat jelas para pelaku melakukan adegan panas di bawah ancaman pihak ketiga.

WAINGAPU, Pos-Kupang.Com -- Dua video mesum dengan pelaku siswa salah satu SMA di Kota  Waingapu, Kabupaten Sumba Timur beredar luas. Dalam dua aksi pada video itu, terlihat jelas para pelaku melakukan adegan panas di bawah ancaman pihak ketiga. 

Namun polisi belum menyelidiki kasus ini dengan alasan belum ada laporan  korban dan tidak ingin gegabah. Video mesum diduga berlokasi di Pantai Wisata Londalima, Kecamatan Haharu, Sumtim.

Orang yang memaksa dan merekam para pelaku melakukan adegan syur itu diduga kelompok yang sama yang selama beroperasi di lokasi wisata. Diduga pelaku pengancaman dan yang merekam adegan mesum itu kelompok yang sama berdasarkan suara dalam rekaman video itu.

Pelaku adegan video mesum pertama diduga  dua orang siswa   SMA  dari sekolah negeri yang ada di Kota Waingapu. Dugaan itu berdasarkan percakapan antara pelaku yang merekam  adegan mesum dengan pemeran wanita dalam video itu.  Pelaku yang merekam video sempat menanyakan kepada pemeran wanita berinisial W, apakah yang bersangkutan siswa kelas III jurusan IPS dari salah satu sekolah negeri di Kota Waingapu.

Dan,  sang cewek dalam video itu membenarkan. Sementara pemeran laki-laki diduga berasal dari sekolah lain di kota itu.
Pada video kedua  seorang siswi yang baru tamat SMP dipaksa  sekelompok  preman yang diduga  masih satu  kelompok dengan perekam video pertama,  membuka pakaian dan menunjukkan wilayah pribadi untuk diperiksa. Perempuan baru gede ini tak berdaya dan terpaksa membiarkan tubuhnya diperiksa dan digerayangi kelompok itu.

Dalam video tersebut sempat terlontar nada-nada  ancaman  dari kelompok itu ketika si cewek menolak aksi kelompok itu dan gambar tubuhnya direkam. Tidak jelas apakah aksi tersebut berakhir dengan perkosaan karena video terpotong. 

Informasi terakhir, korban berdomisili di wilayah Lambanapu, Kecamatan Kambera dan saat ini tidak mau lagi melanjutkan pendidikannya ke SMA karena malu dengan kejadian itu.
Aksi kelompok preman yang sering merekam adegan mesum dengan ancaman  di sekitar lokasi Wisata Pantai Londa Lima  sudah lama berlangsung. Sasaran mereka, pasangan muda-mudi yang sedang berpacaran. Saat ditangkap, mereka memaksa untuk adegan porno. Selain memaksa dan merekam adegan panas, mereka  memaksa korban  menyerahkan uang dan barang berharga yang dimiliki korban.

Belum ada laporan
Kapolres Sumba Timur, AKBP  Made Darmadi Giri, S.IK, yang dikonfirmasi  mengenai tindakan kepolisian terhadap kasus beredarnya video mesum tersebut  di ruang kerjanya, Jumat (3/12/2010), mengatakan, polisi belum menindaklanjuti kasus video porno karena belum ada laporan korban.

Namun jika ada bukti video, kata Made, polisi akan menindaklanjuti kasus ini. "Kita akan selidiki berdasarkan video tersebut.  Kita tidak akan gegabah. Kasus ini butuh kehati-hatian karena harus melalui penelitian dan pernyataan dari pakar IT. Karena itu, kita akan minta kesaksian pakar teknologi," kata Made.

Made mengungkapkan, langkah yang dilakukan kepolisian saat ini, selain menindaklanjuti kasus tersebut, berkoordinasi dengan sekolah untuk memberikan penyuluhan kepada siswa dan juga razia  ke sekolah.

"Kabag Bina Mitra setiap hari Senin keliling menjadi inspektur upacara dari satu sekolah ke sekolah lain. Kita berharap, dengan cara seperti ini bisa membantu mengurangi kasus  seperti itu," demikian Made. (dea)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved