Laporan Adiana Ahmad
Sura Ancam Sumtim 3 Ternak Mati
WAINGAPU, Pos Kupang.Com---Penyakit sura masih mengancam populasi ternak di Kabupaten Sumba Timur. Informasi terakhir yang masuk ke Dinas Peternakan setempat, Selasa (12/10/2010) menyebutkan ada tujuh ekor kuda di Desa Laihau yang mengalami gejala sura. Sejauh ini, sudah ada 11 ekor kuda dan kerbau di daerah itu yang terjangkit Sura, tiga diantaranya mati.
WAINGAPU, Pos Kupang.Com---Penyakit sura masih mengancam populasi ternak di Kabupaten Sumba Timur. Informasi terakhir yang masuk ke Dinas Peternakan setempat, Selasa (12/10/2010) menyebutkan ada tujuh ekor kuda di Desa Laihau yang mengalami gejala sura. Sejauh ini, sudah ada 11 ekor kuda dan kerbau di daerah itu yang terjangkit Sura, tiga diantaranya mati.
Plt Kepala Dinas Peternakan Sumba Timur, Ir. Yohanes Radamuri ditemui di ruang kerjanya, Selasa (12/10/2010) mengatakan, saat ini pihaknya fokus pada pemberantasan sura karena penyebaran penyakit ini sangat cepat.
Wilayah Laihau, katanya, merupakan desa pertama yang terjangkit sura. Karena itu, daerah ini sudah diisolasi. "Hari ini kita mendapat laporan dari masyarakat ada tujuh ekor kuda di Dusun Kambumuru, Desa Laihau yang sakit. Tim kita sudah terjun ke lokasi untuk cek apakah tujuh ekor kuda itu menunjukkan gejala klinis sura atau bukan," kata Yohanes.
Ia mengatakan, sura di Sumba Timur, sejauh ini menyerang ternak kuda dan kerbau. Belum menyentuh ternak sapi.
Pemerintah akan berupaya keras untuk melokalisir wilayah yang terjangkit dan melakukan pengobatan baik hewan sakit maupun masih sehat sampai radius lima kilometer.
Dikatakannya, penularan sura sangat cepat karena ditularkan melalui lalat dan nyamuk. Sura tidak menular melalui udara dan tidak menular ke manusia. Karena itu, selain pengobatan ternak juga dilakukan pemberantasan terhadap lalat tabalus dan nyamuk. "Saat ini stok obat kita masih cukup setelah ada bantuan dari Pemprop NTT. Dari APBD II Sumba Timur juga telah mengalokasikan dana untuk tanggap darurat terhadap sura," demikian Yohanes.
Ia mengungkapkan, obat pemberantasan sura cukup mahal. Satu sachet harganya Rp 150.000,00. Satu sachet obat bisa mengobati 4-5 ekor kuda/kerbau tergantung berat badan ternak. Selain dengan pengobatan dan isolasi wilayah terjangkit sura, Dinas Peternakan memperketat lalu lintas ternak dari dan keluar Sumba Timur. (dea)