Perempuan Cenderung Biseksual, Begini Penjelasan Para Peneliti

Konsep kontinum orientasi seksual pertama kali disarankan oleh ahli biologi Amerika Alfred Kinsey yang menerbitkan karya-karya berpengaruh pada seksol

Editor: Ferry Ndoen
Net
Ilustrasi 

POS KUPANG.COM - Saat ini, semakin banyak orang yang menganggap orientasi seksual sebagai spektrum daripada label atau identitas yang kaku.

Konsep kontinum orientasi seksual pertama kali disarankan oleh ahli biologi Amerika Alfred Kinsey yang menerbitkan karya-karya berpengaruh pada seksologi selama pertengahan abad ke-20, yang menimbulkan reaksi kontroversial pada saat itu.

Dia juga mengembangkan Skala Kinsey, yang mengukur orientasi seksual pada skala 0 sampai 6 (dengan 0 secara eksklusif heteroseksual dan 6 secara eksklusif homoseksual) dibandingkan dengan pendekatan hitam-putih.

Dalam sebuah makalah yang dipublikasikan tentang seksualitas manusia, peneliti dari Cornell University dan University of Essex membawa lebih banyak temuan yang menunjukkan bahwa heteroseksualitas absolut dan kaku mungkin tidak ada.

Mereka menguji responden pria dan wanita saat menonton video porno yang menampilkan jenis kelamin.

Para peneliti secara khusus mengamati pelebaran pupil mereka, yang merupakan indikator gairah seksual.

“Anda tidak dapat mengendalikan pelebaran mata Anda. Pada intinya, itulah yang coba kami lakukan, cara lain untuk menilai seksualitas tanpa mengandalkan pengakuan diri," jelas rekan penulis Ritch Savin-Williams, seorang profesor perkembangan psikologi di Cornell.

"Cara lain, tentu saja adalah gairah genital, tetapi itu sedikit invasif,” imbuhnya.

Kronologi Presenter TVRI di Kendari Ditemukan Tewas di Selokan, Begini Pengakuan

Bank Mandiri Blokir Ribuan Rekening yang Pindahkan Saldo Tambahan saat Eror, Simak YUK

Kronologi Istri Siram Suami dengan Air Panas hingga Tewas, Cemburu Suami Nikah dan Tak ada Niat

Menariknya, penelitian tersebut menemukan bahwa wanita yang diidentifikasi sebagai lesbian menunjukkan respon yang lebih kuat terhadap wanita yang menarik daripada pria yang menarik.

Namun, wanita yang diidentifikasi normal terangsang oleh kedua jenis kelamin sampai tingkat tertentu.

Gerulf Rieger, dari Department of Psychology di University of Essex mengatakan, bukti yang gagal membuktikan bahwa lesbian yang paling maskulin menunjukkan pola gairah seksual khas laki-laki.

"Meskipun beberapa lesbian lebih maskulin dalam gairah seksual mereka, dan yang lainnya lebih maskulin dalam perilaku mereka, tidak ada indikasi bahwa wanita ini adalah wanita yang sama," Dr. Rieger menjelaskan.

"Ini menunjukkan kepada kita bahwa penampilan wanita di depan umum belum bisa memberikan petunjuk pasti kepada kita mengenai preferensi peran seksual mereka. Pria itu sederhana, tetapi respons seksual perempuan tetap menjadi misteri," jelasnya.

Legenda Maung Bandung Anggap 2 Pemain ini Berperan saat Persib Bandung Habisi PSIS Semarang,

Penelitian sebelumnya juga mengungkapkan bahwa perempuan cenderung lebih banyak mengeluarkan cairan daripada pria.

Di antara peserta pria, dilatasi dialami saat mengamati wanita atau pria melakukan masturbasi, terlepas dari bagaimana mereka mengidentifikasi orientasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved