VIDEO: Kalau Boleh Operasi Katarak Gratis Ini Berkelanjutan
VIDEO: Kalau Boleh Operasi Katarak Gratis Ini Berkelanjutan. Ini harapan Ketua PMI cabang Larantuka, Flores Timur, Tonce Matutina.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Frans Krowin
VIDEO: Kalau Boleh Operasi Katarak Gratis Ini Berkelanjutan
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA – VIDEO: Kalau Boleh Operasi Katarak Gratis Ini Berkelanjutan.
Pelaksanaan operasi katarak secara gratis yang digelar PMI NTT bekerja sama dengan Komite Internasional Palang Merah di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, ditanggapi beragam oleh masyarakat setempat.
Ada yang menyambut gembira lantaran penderitaan yang dialami selama ini akhirnya bisa disembuhkan.
Ada pula yang berharap agar pelayanan kesehatan secara gratis itu tidak hanya sekali ini saja melainkan berkelanjutan pada hari-hari yang akan datang.
• VIDEO: Ritual Adat Awali Pembukaan Kantor KAS Swastisari di Waiklibang
• VIDEO: NTT Urutan Ketiga Provinsi Termiskin di Indonesia. Lho Kenapa?
• VIDEO: Peternak Ayam di Sumba Barat Hadapi Masalah Serius. Apa Ya?
Ketua PMI Flores Timur (Flotim), Tonce Matutina, mengungkapkan, di Kabupaten Flores Timur ada 21 Puskesmas. Pasien katarak juga banyak. Hanya saja, untuk kelancaran operasi gratis ini, pasiennya diatur secara bergilir.
“Untuk hari pertama itu, pasien yang datang dibatasi beberapa puskesmas saja dulu,” ujarnya.
Ia menyebutkan, para penderita katarak itu ada yang sudah tua, ada juga yang masih muda.
Oleh karena itu ia berharap agar pelayanan semacam itu tidak hanya berakhir saat ini tapi bisa berlanjut pada hari-hari yang akan datang.
Sementara itu, sepasang suami istri, Usman Ali Pesolima dan Rosida Pesolima, sangat senang atas kegiatan itu.
Warga Posto, Larantuka itu merasa bersyukur karena ada pelayanan pengobatan gratis yang dilakukan oleh PMI NTT bekerja sama dengan lembaga internasional.
• VIDEO: Monyet Kelapa Lima Tak Berkeliaran di Luar Pagar
• VIDEO: Mau Berwisata ke Wae Rebo? Lebih Dekat Lewat Lembor Selatan
• VIDEO: Reuni Akbar Jurusan Administrasi Bisnis PNK Kupang. Mata Maymunah Berkaca-kaca. Ada Apa Ya?
"Kami tidak mengeluarkan biasa sedikit pun. Dari pemeriksaan yang dilakukan, kami hanya ambil kacamata saja, karena belum terlalu parah," tutur Rosida.
Hal yang sama juga diungkapkan Haji Mustafa (67) dari Lamahala Adonara. Dia mengungkapkan, sudah dua tahun lalu ia menderita katarak. Saat ini ia makin menderita karena penyakit tersebut.
Ia pernah berobat ke Kota Kupang dengan mengeluarkan biaya yang cukup mahal. "Waktu itu sekitar Rp 7 juta," ungkapnya.
Saat ini, ketika uangnya sudah habis, PMI datang dan menggelar menggelar bakti sosial pengobatan katarak secara gratis. Kami sangat bersyukur atas hal ini,” ujarnya. (POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)
Nonton Videonya Di Sini: