Pertanyakan Dana Kegiatan, ASN di Kota Kupang Bersimbah Darah Dihantam Pelubang Kertas

Malise Christin Sjioen, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balitbang Kota Kupang harus mendapat perawatan lantaran pelipis kirinya mengalami luka robek.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Adiana Ahmad
zoom-inlihat foto Pertanyakan Dana Kegiatan, ASN di Kota Kupang Bersimbah Darah Dihantam Pelubang Kertas
POS-KUPANG.COM/ GECIO VIANA
Korban, Malise Christin Sjioen, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balitbang Kota Kupang

Pertanyakan Dana Kegiatan, ASN di Kota Kupang Bersimbah Darah Dihantam Pelubang Kertas

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM | KUPANG- Malise Christin Sjioen, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balitbang Kota Kupang harus mendapat perawatan lantaran pelipis kirinya mengalami luka robek.

ASN lulusan STPDN angkatan XIII ini dihantam pelubang kertas oleh bendahara kantor atas nama Engelina Masneno hingga bersimbah darah.

Kejadian pahit ini dialaminya pada Selasa (2/7/2019) siang di ruang Kasubag Balitbang Kota Kupang.

Adik kandung korban, Hilda M. Sjioen usai menjenguk kakaknya yang masih terbaring di RSB Drs Titus Ully Kupang, Kamis (4/7/2019) malam, menuturkan,  penganiayaan yang diterima kakaknya lantaran menanyakan dana kegiatan yang telah dilakukan kantor tersebut pada 1-4 Maret 2019 lalu.

Pembayaran uang kepada panitia yang semestinya harus dibayarkan urung dilaksanakan hingga kegiatan tersebut telah berlalu hampir satu bulan.

Korban, Malise Christin  Sjioen, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balitbang Kota Kupang
Korban, Malise Christin Sjioen, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balitbang Kota Kupang (POS-KUPANG.COM/ GECIO VIANA)

Ini Penilaian Komisi V DPRD NTT Terkait Kondisi SMA dan SMK di NTT

Karena para peserta dan panitia kegiatan terus mempertanyakan hal tersebut, lanjut Hilda, pihak kantor pun melakukan pertemuan untuk memberikan uang kepada panitia.

Pertemuan itu pun berlangsung di kantor Balitbang Kota Kupang pada Selasa (2/7/2019) dan pembayaran dilakukan di ruangan Kasubag Keuangan Balitbang Kota Kupang.

Para panitia yang merupakan ASN mengantre untuk mengambil uang kepanitiaan, termasuk korban.

Saat masuk ke dalam ruangan, tutur Hilda, korban mempertanyakan beberapa item pembayaran yang tidak dibayarkan oleh sang bendahara.

Pemuda Mabuk Aniaya Warga di Oebobo, Tak Terima Ditegur Korban

"Ternyata ada item pembayaran yang kurang dan tidak komplit. Setelah dilihat, uang transportasi tidak bayar, maka kakak saya bertanya kepada bendahara tersebut. Dia (bendahara) tersinggung dan langsung ambil hekter lalu lempar ke kakak saya. Kakak saya coba silih akan tetapi kena tangan," paparnya

"Terus, dia langsung bilang, Eh. Melise, kamu punya itu suka-suka saya baru saya bayar, lu (kamu) punya nanti tahun depan baru saya bayar. Malas omong dengan lu," katanya mengisahkan kejadian yang disampaikan oleh kakaknya.

Korban tengah terbaring di ruang rawat inap di Ruang Cendana Nomor 4 RSB Drs Titus Ully
Korban tengah terbaring di ruang rawat inap di Ruang Cendana Nomor 4 RSB Drs Titus Ully (POS-KUPANG.COM/ GECIO VIANA)

Tidak hanya itu, sang bendahara juga mengunci ruangan lalu menganiaya korban menggunakan pelubang kertas berbahan besi di ruangan tersebut.

"Dia (bendahara) bilang mau pulang, tapi dia tidak pulang, dia lalu kunci pintu, dia ambil uang lalu ramas, setelah itu kertas dan kwitansi dia buang lalu, dia bilang lu (kamu) mau apa?. Lalu dia dorong kakak saya, sambil omong lu mau apa, lalu dia ambil pelubang kertas terus dihantam ke kepala kakak saya," kisahnya.

Dugaan Kasus Penganiayaan Oknum Pegawai Lapas Terhadap Napi Anak, Ini Perkembangannya

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved