Pertanyakan Dana Kegiatan, ASN di Kota Kupang Bersimbah Darah Dihantam Pelubang Kertas

Malise Christin Sjioen, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balitbang Kota Kupang harus mendapat perawatan lantaran pelipis kirinya mengalami luka robek.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Adiana Ahmad
zoom-inlihat foto Pertanyakan Dana Kegiatan, ASN di Kota Kupang Bersimbah Darah Dihantam Pelubang Kertas
POS-KUPANG.COM/ GECIO VIANA
Korban, Malise Christin Sjioen, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balitbang Kota Kupang

Mendapat hantaman tepat di pelipis kiri hingga robek dan bersimbah darah, korban lalu mundur dan mengalami pusing.

"Kakak saya syok dan pusing. Dia tidak sadar kalau berdarah. Teman-teman yang berada di luar ruangan kaget dengar ada keributan lalu paksa membuka pintu dan mendapati kakak saya sedang terpojok dan bersimbah darah," ungkapnya.

Korban lalu ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolda NTT.

Laporan kasus ini tertuang dalam LP/B/231/VII/RES/2019 di SPKT Polda NTT yang diterima Brigpol Ricky Henuk pada Selasa (2/7/2019).

"Kakak saya yang langsung laporkan sendiri ke Polda NTT setelah dari rumah sakit," paparnya.

Korban awalnya tidak memberitahu kejadian tersebut kepada pihak keluarga. Namun, karena tidak sengaja ketemu dengan adik korban di dokter praktik. Korban lalu memberitahukan kepada keluarganya.

Selain itu, sehari setelah kejadian, korban juga mengalami penurunan kesehatan dan harus dilarikan ke RSB Drs Titus Ully.

Polisi Sidik Kasus Penganiayaan Penjual Nabas di Oebobo.

Saat ini korban masih dirawat intensif di Ruang Cendana Nomor 4 RSB Drs Titus Ully.

"Dia masih berobat, akan tetapi sehari setelah kejadian, dia mengalami pusing-pusing dan dua kali muntah, lalu pingsan di rumahnya. Maka dia telepon seorang rekannya lalu saya larikan dia ke RSB Drs Titus Ully. Sampai malam ini dalam keadaan lemas dan masih muntah," katanya.

Adik kandung korban juga berharap ASN yang telah melakukan penganiayaan terhadap kakaknya mendapatkan hukuman atas perbuatannya.

Pihak keluarga pun memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk melakukan proses hukum terhadap kasus tersebut.

Polisi Bekuk 4 Terduga Penganiaya Anggota TNI Kopda Lucky Prasetyo

Pihaknya juga menyayangkan, tidak ada empati dan perhatian dari pihak kantor.

Pasalnya, dari pihak kantor seolah tidak memperdulikan keadaan dan kesehatan korban, padahal kejadian tersebut terjadi di dalam kantor dan jam dinas.

"Inisiatif mereka juga tidak ada. Minimal kami dicari dan dihubungi untuk minta maaf atau apa tapi tidak ada," katanya.

Oknum ASN Diduga Aniaya Bawahannya, Begini Kronologinya

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved