Satwa Endemik, Kura-kura Leher Ular Punah di Pulau Rote, Ini Penyebabnya

Satwa Endemik, Kura-kura Leher Ular Punah di Pulau Rote, Ini Penyebabnya

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBEL
Kura-kura Leher Ular (Chelodina mccordi) ditunjukkan saat rilis terkait kasus penyelundupan satwa di Gedung Balai Instalasi Karantina Hewan dan Tumbuhan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (14/9/2017). 

Satwa Endemik, Kura-kura Leher Ular Punah di Pulau Rote, Ini Penyebabnya

POS-KUPANG.COM - Jenis satwa endemik, kura-kura Leher Ular Rote (Chelodina Mccordi), asli Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao dinyatakan telah punah.

Berdasar data dari Turtle Coalition tahun 2018, kura-kura jenis ini masuk dalam 25 spesies kura-kura paling terancam punah di dunia. Saat ini, di habitat alaminya di Danau Peto, wasitwa ini tidak ditemukan lagi keberadaannya.

Ini Obrolan Jokowi Saat Jenguk Risma di Rumah Sakit

Salah satu penyebab punahnya satwa ini adalah eksploitasi berlebihan dan adanya alih fungsi lahan menjadi kawasan pertanian. Saat ini Balai Besar KSDA NTT bekerja sama dengan WCS IP harus mendatangkan kembali (repatriasi) satwa khas Rote ini dari Kebun Binatang di Luar Negeri.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. Mengenal spesies endemik Pulau Rote Pantai Nemberala di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Timbul Batubara, satwa kura-kura leher ular masuk dalam Apendiks II sejak 2005 dan penetapan perdagangan nol kuota untuk specimen dari alam sejak tahun 2013.

Risma Sampaikan Pesan Melalui Secarik Kertas ke Warga Surabaya, Ini Isinya

Di habitat alaminya di Danau Peto, saat ini tidak ditemukan lagi keberadaan satwa tersebut. "Kabupaten Rote Ndao memiliki jenis reptilia unik yang tidak terdapat di tempat lain di dunia. Reptilia ini adalah Kura-kura Leher Ular Rote atau Chelodina mccordi. Reptilia ini termasuk ordo testudines dari famili chelidae dan genus chelodina," kata Batubara.

2. BBKSDA: Warga Rote sendiri mungkin sudah lupa akan hewan ini

Menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Timbul Batubara, masyarakat Rote Ndao bahkan telah lupa dengan keberadaan kura-kura ini.

Reptil yang hidup endemik di danau-danau di Pulau Rote ini justru kini dikembangbiakkan di daerah lain.

"Sayangnya akibat perdagangan bebas satwa endemik pulau Rote ini kini tak bisa ditemukan lagi di habitatnya di Danua Enduy dan Danau Naluk Kab Rote Ndao," ujar Timbul.

3. Usaha BBKSDA untuk selamatkan kura-kura leher ular

Untuk memulihkan keberadaan Kura-kura Leher Ular Rote, saat ini Balai Besar KSDA NTT bekerja sama dengan WCS IP harus mendatangkan kembali (repatriasi) satwa khas Rote ini dari Kebun Binatang di Luar Negeri.

"Belajar dari kasus ini, BBKSDA NTT mengimbau dan mengajak seluruh lapisan masyarakat agar menjaga kelestarian kekayaan sumber daya alam yang ada di daerahnya dan mendukung langkah-langkah Pemerintah dalam upaya upaya Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem," kata Timbul.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved