Sikka Siap Diri Menuju Pra Penilaian Eliminasi 2020
bukan hanya pada penyakit malaria tetapi terhadap rabies dan penyakit lainnya. Sebab migrasi penularan dan vektor berlangsung lintas batas.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
Sikka Siap Diri Menuju Pra Penilaian Eliminasi 2020
POS-KUPANG.COM|MAUMERE--Kabup aten Sikka di Pulau Flores, tengah menyiapkan diri memasuki tahap eliminasi dan pra penilaian eliminasi di tahun 2020 melakukan pertemuan koordinasi lintas batas program malaria dan persiapan penilaian eliminasi malaria dengan pemangku kepentingan dari kabupaten tetangga Flores Timur dan Ende.
Pertemuan dua hari, Rabu-Kamis (19-20/6/2019) di Aula Kherubim Parera, menghadirkan narasumber anggota Komite Ahli Malaria Nasional, dr. Asep Purnama,S.Pd, dan dr.Esy Ralo dari Dinas Kesehatan Propinsi NTT.
• Tiga Perairan di Wilayah Perairan Sumba Hari Ini Berpotensi Tinggi Gelombang Hingga 3.5 Meter
• Ini Alasan Polwan yang Diduga Bantu Gembong Narkoba Dorfin Felix Kabur Saat Tunggu Sidang
• Bank Christa Jaya Dipolisikan ASN, Begini Alasannya
Kepala Dinas Kesehatan Sikka, dr.Maria Bernadina Sada Nenu,MPH, membuka kegiatan ini mengatakan pertemuan lintas batas dibutuhkan bukan hanya pada penyakit malaria tetapi terhadap rabies dan penyakit lainnya. Sebab migrasi penularan dan vektor berlangsung lintas batas.
“Urusan penyakit juga harus lintas batas. Banyak kasus impor, misalnya ada orang datang dari Papua, tidak hanya bawa ole-ole tetapi juga bawa parasit. Ini harus jadi perhatian petugas kesehatan,” kata dr. Maria Bernadina, membuka pertemuan kemarin.
Pertemuan ini, kata Maria Bernadina, sekaligus melihat kembali empat upaya, preventif, promotif, kuratif dan rehabilitasi serta pencatatan-pencatatnya. Kadangkala hal yang sudah dilakukan, tapi tidak dicacat dengan baik.
Penyelenggara pertemuan dari Dinas Kesehatan Sikka menyebutkan pertemuan koordinasi lintas batas program malaria dan persiapan penilaian eliminasi malaria Kabupaten Sikka dihadiri utusan dari Flores Timur dan Ende, para pimpinan RS di Sikka, pengelola program malraia dari Puskesmas dan dinas pemberdayaan masyarakat desa.
Pemerintah Propinsi NTT menargetkan percepatan eliminasi malaria pada 2023. Sesuai peta jalan, tahun 2019 ada empat kabupaten ditargetkan mencapai tahap eliminasi, Kota Kupang, TTU, Manggarai dan Manggarai Timur.
Selanjutnya di tahun 2019 juga, delapan kabupaten ditargetkan mencapai tahap pra eliminasi yakni TTS,Flotim, Manggarai Barat, Kupang, Nagekeo, Sikka, Rote Ndao dan Ngada. Realisasi hanya hanya dua daerah, Kota Kupang dan Manggarai yang memenuhi syarat dilakukan pra-asesment pada Desember 2018.
Pra asesment ini menunjukkan delapan item kekurangan yang harus dilengkapi sebelum mengajukan ke tahap berikutnya yakni assessment. Salah satu kekurangan yakni belum ada koordinasi lintas batas.
• Deretan Artis Main 7 Drama Korea Tahun Ini, Sayang untuk Dilewatkan
• Dermaga Kayu Ke Obyek Wisata Pasar Barter dan Batu Megalitik Warloka Rusak Parah
Dalam menyiapkan Sikka memasuki tahap eliminasi dan pra penilaian eliminasi di tahun 2020,dibutuhkan petemuan koordinasi lintas batas program malaria dan persiapan penilaian eliminasi malaria di Sikka.
Tujuan pertemuan ini tervalidasnya data program malaria tingkat puskesmas, rumah sakit dan kabupaten.Terbentuknya tim eliminasi malaria di Sikka dan tercapainya kesepakatan antarkabupaten Sikka dengan Flotim dan Ende tentang koordnasi lintas batas dalam eliminasi malaria di Sikka. (Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Eginius Mo’a)