2.000 Pekerja Sawit Asal Sikka di Kutai Barat Tak Punya E-KTP
Sebanyak 2.000 Pekerja Sawit Asal Kabupaten Sikka di Kabupaten Kutai Barat Tak Punya E-KTP
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
Sebanyak 2.000 Pekerja Sawit Asal Kabupaten Sikka di Kabupaten Kutai Barat Tak Punya E-KTP
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Sejumlah 2.000-an Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Sikka di Pulau Flores bekerja di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Eletronik.
"Kalaupun ada yang punya KTP-E tenyata palsu. KTP-E dikeluarkan tahun 2018 tapi tandatanganya Kadis Dukcapil yang sudah pensiun," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sikka, Germanus Goleng, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (27/5/2019).
• Melki: Dipimpin Airlangga Golkar Mulai Kondusif
Germanus Goleng mengetahuinya setelah dua pekan lalu mendampingi Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, dan pimpinan DPRD Sikka melakukan tandatangan nota kesepahaman bidang ketenagakerjaan dengan Bupati Kubar.
Menurut Germanus, warga Sikka sebagian telah menjadi penduduk Kubar. Namun kebanyakan pekerja perkebunan sawit tidak memiliki KTP-E.
• Sukacita Umat Muslim Ubamoro Buka Puasa Dihadiri Bupati Sikka
"Resiko pekerja yang tidak punya KTP-E, upah kerja dibayar dibawah UMR Kubar Rp 3.050.000/bulan. Hak-hak kesehatan tidak diperhatikan perusahaan pemberi kerja.Sedangkan, pekerja yang punya identitas lengkap beda perlakuanya. Upah dibayar sesuai UMR," ujar Germanus Goleng.
Dikatakanya, pengurus komunitas Sikka di Kubar membantu melakukan pemuktahiran data warga. Direncanakan tahun 2020, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil datang ke Kubar melakukan pelayanan KTP-E.
"Bantuan ini akan ditempuh Pemkab Sikka menyelesaikan KTP-E, sehingga mereka bisa mendapatkan pelayanan dan hak-haknya sebagai pekerja," imbuh Germanus. (Laporan wartawan pos-kupang.com, eginius mo'a).