Breaking News

Potret Babinsa di Daerah Terpencil Langkuru Utara Alor, Keterbatasan Tak Menjadi Rintangan

Potret Babinsa di daerah terpencil Langkuru Utara Alor, Keterbatasan Tak Menjadi Rintangan

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Foto Kiriman Jeftan Bunda dari Kodim Alor
Seperti inilah kondisi medan tempat tugas Sertu Toni Duil dan Serda Eduward Padabain, anggota Koramil 1622-03/Maritaing yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Langkuru Utara, Kabupaten Alor. 

Potret Babinsa di daerah terpencil Langkuru Utara Alor, Keterbatasan Tak Menjadi Rintangan

POS-KUPANG.COM - Babinsa Aparat Komando Kewilayahan (Apkowil) merupakan ujung tombak satuan TNI AD yang bertugas di daerah terpencil.

Walaupun bertugas di daerah terpencil, jauh dari perkotaan dan hiruk pikuk keramaian, namun tidak menyurutkan semangat untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara demi tetap tegak dan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BREAKING NEWS: Siswa SD di Kupang Dikeroyok Dua ASN Hingga Kencing di Celana

Jeftan Bunda dari Kodim Alor, dalam rilisnya yang diterima POS-KUPANG.COM, Senin (13/5/2019) malam, menuliskan, sebagian besar masyarakat mungkin sudah mendengar nama Langkuru Utara sebuah Desa di Kecamatan Pureman. Desa itu berada di pegunungan kecamatan paling Selatan Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) yang langsung berbatasan dengan negara tetangga RDTL.

Untuk sampai ke wilayah Langkuru Utara, hanya dapat ditempuh menggunakan transportasi laut yakni perahu motor bobot 2 ton dengan lama pelayaran 10 jam dapat mengangkut 15 sampai 25 penumpang.

Ditanya Ancaman Penggal Kepala Seorang Pria Berinisial HS, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Apabila menggunakan transportasi darat, dapat ditempuh dengan lama perjalanan yang sama pula yakni 10 jam. Itupun tidak sampai ke Desa Langkuru Utara. Harus berjalan kaki sekitar 1 jam agar bisa masuk sampai ke tengah-tengah desa.

Di daerah inilah Sertu Toni Duil bersama Serda Eduward Padabain anggota Koramil 1622-03/Maritaing bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa). Serda Eduward Padabain membina 2 desa, yaitu Desa Purnama Kailesa, sedangkan Sertu Toni membina Desa Langkuru dan Desa Langkuru Utara.

Toni dan Edu sapaan akrab masyarakat menceritakan awalnya pertama kali ditempatkan bertugas di Koramil 1622-03/Maritaing. Awal penugasan dirinya langsung dihadapkan kepada situasi yang kurang mendukung, alat penerangan yang minim, transportasi dan komunikasi yang sulit.

Setelah dihadapkan kepada situasi seperti ini, dirinya tidak mempersoalkannya. Pasalnya, itu semua tugas yang harus diemban dari negara untuk mengawal masyarakat dan pembangunan di wilayah binaan.

Bahkan perjalanan dari desa ke desa hanya dapat ditempuh dengan transportasi laut dan jalan kaki sejauh tiga puluan kilometer karena jalannya masih berkontur tanah dan harus naik turun gunung. Bila musim penghujan, tak jarang dirinya harus jalan kaki karena sulit dengan transportasi laut.

Sertu Toni saat ditemui mengatakan, setiap terjun menyapa warga binaan, dirinya menekankan untuk bangga menjadi warga Negara Indonesia yang dipercayakan Tuhan mendiami Pureman, yang adalah bagian dari pulau Alor, Surga di Timur Matahari.

"Kita ajak masyarakat disini agar bangga, jangan karena terpencil maka kita kalah dengan wilayah lain di kota. Ini yang selalu saya tanamkan kepada warga, agar mereka tidak terpengaruh dengan," cerita Babinsa Toni bersama Edu.

Keterbatasan guru menjadi salah satu faktor di dunia pendidikan, sehingga keduanya selalu terjun ke sekolah untuk mengajar para generasi muda harapan bangsa ini dengan memberi materi wawasan Kebangsaan dan PBB, tambah kedua Babinsa. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved