Suami dan Istri yang Hamil Tewas Terserang Wabah Pes di Pesawat
Sepasang suami istri tewas setelah terserang wabahpenyakit pes di Monggolia.
POS KUPANG.COM - Sepasang suami istri tewas setelah terserang wabahpenyakit pes di Monggolia.
Dikutip dari Daily Mirror, keduanya mengeluh sakit ketika berada di dalam pesawat dalam penerbangan dari Bayan ke Ibukota Ulaanbaatar, Mongolia.
Pesawat yang ditumpangi keduanya langsung mendapat tindakan oleh tim medis yang mengenakan pakaian anti-kontaminasi putih.
Dalam evakuasi tersebut, tak hanya pasangan suami istri berusia 38 dan 37 tahun itu saja yang ditahan untuk karantina.
• Kakek 72 Tahun Hidup Bahagia dengan 19 Istri, Ini Kelebihannya
Sebelas penumpang lain turut ditahan di bandara dan segera dikirim untuk pemeriksaan di rumah sakit.
Kematian mereka telah memicu kekhawatiran akan merebaknya wabah pes, yang sangat menular dan mematikan.
Namun tindakan pencegahan telah dilakukan untuk menghentikan penyebaran infeksi.
• Sandra Dewi Babymoon Hamil Anak Kedua
8 orang telah ditempatkan di bawah pengawasan medis intensif setelah melakukan kontak langsung atau tidak langsung dengan pasangan itu.
Pasangan tersebut diduga terjangkit pes setelah berburu dan makan marmut yang terkontaminasi di Mongolia.
Dr N.Tsogbadrakh, direktur Pusat Nasional untuk Dermatologi dan Kedokteran Zoonosis mengatakan bahwa pasangan itu telah makan marmut.
Si wanita sedang hamil, dan wabah pes telah mempengaruhi janin dalam perutnya.
Sang suami meninggal pada 27 April dan istrinya meninggal tiga hari kemudian.
Wabah pes diyakini menjadi penyebab Kematian Hitam yang menyebar ke seluruh Asia, Eropa dan Afrika pada abad ke-14.
• Gilas Bali United Skor 0-1, Macan Kemayoran Melangkah ke Semifinal Piala Indonesia
Wabah pes diyakini telah menewaskan sekitar 50 juta orang.
Wabah ini disebarkan oleh kutu yang hidup di tikus liar seperti marmut.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit pes dapat membunuh orang dewasa dalam waktu kurang dari 24 jam jika tidak diobati tepat waktu.
Terkait kasus tersebut, titik pemeriksaan perbatasan dengan Rusia dilaporkan telah ditutup, yang menyebabkan turis asing terdampar di Mongolia. (*)