Pengamatan Hilal 1 Ramadhan 1440 H di Kupang, Persentase Keterlihatan Kecil, Yuk Simak!

Potensi keterlihatan bulan (fraksi iluminasi) dijelaskannya, merujuk pada cahaya bulan yang terlihat pada saat matahari tenggelam

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/RYAN NONG
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTT dan tim BMKG Kupang melihat hilal dari teleskop di Masjid Nurul Hidayah Kelapa Lima Kupang pada Minggu (5/5/2019) sore. 

Pengamatan Hilal 1 Ramadhan 1440 H di Kupang, Persentase Keterlihatan Kecil, Yuk Simak!

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Persentase Keterlihatan bulan (fraksi iluminasi) dari Kupang terbilang kecil. Dalam proses pengamatan bulan atau rukyatul hilal untuk menentukan awal Ramadhan 1440 hijriah yang dilaksanakan di Masjid Nurul Hidayah Kelapa Lima Kota Kupang pada Minggu (5/5/2019) sore, fraksi illuminasi hanya 0,28 %.

 Kasie Data dan Informasi BMKG Sholahudin Noorfalah kepada POS-KUPANG.COM di lokasi Rukyatul Hilal mengungkapkan dari titik pengamatan ada kemungkinan bulan baru teramati. Namun demikian prosentasenya agak kecil.

Renungan Harian Katolik Senin 6 Mei 2019:Orientasi dan Motivasi Mencari Tuhan

Peggy Melati Sukma Idap Timor Tetap Ikhlas

Gilas Willem Skor 4-0, Ajax Tampil sebagai Juara Piala Belanda

“Kemungkinan teramati ada, hanya saja kita terkendala awan, penguapan di sekitar ufuk dan juga keterlihatannya itu 0,29%. Itu agak kecil,” ujar Sholahudin.

Potensi keterlihatan bulan (fraksi iluminasi) dijelaskannya, merujuk pada cahaya bulan yang terlihat pada saat matahari tenggelam.

Ia menjelaskan, di Kupang, waktu tenggelamnya matahari terjadi pada pukul 17.33 Wita. Sedangkan waktu tenggelamnya bulan terjadi pada pukul 17.59 Wita. Sehingga ada waktu selama 25 menit dan 30 detik untuk mengamati hilal.

“Pada saat matahari sudah tenggelam kita mulai melihat, dan jika kondisinya memungkinkan maka kita akan melihat hilal,” katanya.

Ia melanjutkan, pada saat matahari tenggelam posisi ketinggian bulan berada pada 5° 13 menit. Dan untuk perhitungan dengan metode hisab, maka pada ketinggian tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai bulan baru.

“Secara perhitungan hilal menggunakan metode  hisab, kalau 5° itu sudah masuk,” paparnya.

Ia melanjutkan, walaupun di Kupang tidak terlihat maka akan dilaporkan kepada sidang isbat di Jakarta pada Minggu malam.

“Di sini kemungkinan terlihat ada, namun kita belum bisa melihat, umpanya tidak bisa maka akan menunggu dari tempat lain. Kalau salah satu tempat saja melihat makan bisa digunakan untuk menentukan 1 hilal dalam sidang Isbat,” tambahnya.

Pantauan POS-KUPANG.COM di lokasi, tim BMKG Kupang melakukan pemantauan menggunakan teleskop warna putih yang dikoneksikan dengan berbagai peralatan untuk menganalisa seperti laptop.

Tampak hadir dalam acara tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT Sarman Marselinus, Kepala Pembimbing Syariah Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT Mohammad Moa, Kasie Data dan Informasi BMKG Sholahudin Noorfalah, Kepala Pengadilan Agama Kupang Drs H. Bisman, Kepala Pengadilan Tinggi Agama NTT serta para jemaah. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved