Walikota Kupang Jefri Riwu Kore- Kita Tidak Berniat 'Membunuh' PTT
Jefri Riwu Kore buka suara soal pemberhentian ratusan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkup Pemerintah Kota Kupang.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Jefri Riwu Kore buka suara soal pemberhentian ratusan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkup Pemerintah Kota Kupang.
Jumat (3/5/2019) pagi usai ibadat ekumene di Kantor Walikota Kupang, dalam sambutannya Jefri mengatakan pemberhentian PTT merupakan punishmant bagi PTT yang tidak disiplin.
"Kita tidak membunuh mereka ini merupakan punishmant. Kita tidak membunuh mereka tapi sebaliknya ingin membuat mereka menjadi lebih baik," ungkapnya.
Jefri mengaku dirinya terenyuh ketika memikirkan bagaimana nasib para PTT yang diberhentikan, namun di sisi lain, kata dia, Pemerintah tentu tidak bisa tinggal diam, kalau para pegawai kerja tidak disiplin.
Ia menegaskan, bahwa keputusan memberhentikan ratusan PTT murni karna alasan tidak disiplin, tidak masuk kerja dan kontrak kerja habis.
• Lurah Alak Harap Kantor Lurah Kembali Dibuka
"Kita tidak pilih-pilih, kita punya data lengkap mana yang tidak disiplin, tidak masuk kerja, jadi kita lihat sesuai data itu, tidak karang-karang," tegasnya.
Namun, lanjutnya, akan ada evaluasi, jika dinas terkait menilai tenaga PTT tertentu masih dibutuhkan akan dipanggil lagi, dengan catatan harus bekerja lebih baik dan didisiplin.
• BREAKING NEWS- Di Kota Kupang-NTT, Kantor Kelurahan Alak Disegel, Pelayanan Publik Lumpuh Total
Sebelum Jefri menyampaikan sambutannya itu, sekitar pukul 08.00 pagi, para PTT yang diberhentikan sudah ramai di Kantor Walikota Kupang. Sebagian kecil PTT membawa serta anak dan istri mereka.
Mereka silih berganti mendatangi papan pengumuman yang berisi pemberitahuan terkait pemberhentian PTT dan nama-nama PTT yang diberhentikan.
Suasana sempat memanas, sekitar pukul 09.00 saat salah satu PTT gusar lantaran tidak terima kebijakan Pemkot Kupang memberhentikan ratusan PTT. Ia berjalan ke sana ke mari di depan kantor Walikota sembari teriak-teriak. "Pemkot bunuh kami secara halus, bagaimana nasib kami, apa alasan kami diberhentikan," teriaknya.
Pria yang mengenakan baju kotak-kotak dipadu celana jeans biru itu, beberapa kali didekati oleh Satpol PP untuk memintanya tenang, sebab di lantai satu Kantor Walikota akan dilangsungkan ibadat ekumene.
Selang beberapa saat kemudian suasana di dekat papan pengumuman yang berada di sisi kiri Kantor Walikota Kupang riuh. Kaca papan pecah dan berhamburan di lantai. Tidak terlihat siapa yang memecahkan kaca tersebut karena puluhan PTT, tampak mengerumuni papan pengumuman sehingga tak terlihat.
Anggota Satpol PP dan aparat kepolisian yang sedang berjaga sontak berupaya menenangkan para PTT yang ribut dekat papan pengumuman tersebut.
Tak berhenti di situ, pria berbau kotak-kotak tadi tiba-tiba masuk ke dalam ruangan lantai satu dimana para peserta ibadat ekumene sedang mempersiapkan diri untuk berdoa.
• Bupati Korinus- Enam Bulan Tidak Berprestasi, 31 Pejabat Eselon II yang Dilantik Diberhentikan