Dispendukcapil Manggarai Beberkan Proses Pengurusan KTP, Ini Alurnya
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Manggarai membeberkan pengurusan E-KTP bagi warga.
Penulis: Aris Ninu | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG-COM-RUTENG-Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Manggarai membeberkan pengurusan E-KTP bagi warga.
Yang mana jumlah penduduk di Manggarai ada 328. 133 jiwa. Wajib KTP
209.179 orang.
Warga yang sudah melakukan perekaman KTP sesuai laporan tanggal 28 Februari 2019 sebanyak 192.085 dan belum melakukan perekaman 17.094 dan sudah memilikki KTP 191.123.
Sedangkan yang sudah direkam dan akan diproses menjadi KTP ada 962 orang.
Plh Kadispendukcapil Manggarai, Yakobus Banggut kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (28/3/2019) siang menjelaskan, proses pembuatan KTP di Kantor Dispendukcapil Manggarai masih berjalan normal.
• Nilai Transfer Rp 1,29 Trilun, Bayern Munchen Rampungkan Pembayaran Lucas Hernandes dari Atletico
Di mana ada 4 ribu keeping KTP yang sudah ada di kantor usai dijemput petugas di Jakarta.
“Kemarin ada 4 ribu keeping yang kami ambil di Jakarta. Kalau kurang kami minta lagi dan memang yang diberikan tidak sesuai dengan permintaan. Kemarin kami minta 10 ribu dapat 4 ribu saja. Ini karena bukan hanya Manggarai tapi seluruh Indonesia. Kami upayakan pelayanan harus tetap jalan,” kata Yakobus.
Ia mengungkapkan, setiap hari proses perekaan KTP sudah berjalan dan setiap hari ada penerbitan 75 sampai 100 KTP. Namun semua tergantung jaringan. Jika jaringannya bagus proses perekamannya cepat.
“Ada juga staf yang turun ke desa melakukan perekaman lalu sampai di kantor baru dikirim data ke Jakarta. Kami tetap bangun kerjasama dengan desa agar proses perekaman tetap jalan,” papar Yakobus.
Selama ini, tutur Yakobus, ada banyak warga yang mengurus KTP karena mau mencari kerja dan ikut pemilu.
“Semua kita perhatikan dan layani dengan baik,” ungkap Yakobus.
Pantauan POS-KUPANG.COM di Kantor Dispendukcapil Manggarai mulai pagi hingga siang warga mulai memadati kantor tersebut guna mengurus KTP. Kantor yang sudah dibangun baru terus dikepung warga yang ingin membuat administrasi kependudukan.(*)
