Warga Desa Bere Liku-Malaka Yang Tewas Diterkam Sudah Lima Orang
Konflik manusia dengan buaya di Desa Bere Liku, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka bukan baru sekali.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
Warga Bere Liku-Malaka Yang Tewas Diterkam Sudah Lima Orang
POS-KUPANG.COM| BETUN--Konflik manusia dengan buaya di Desa Bere Liku, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka bukan baru sekali.
Kasus buaya terkam warga atasnama Blasius Mali Bara (50) Sabtu (9/3/2019) siang menambah deretan jumlah korban di desa itu.
Selama tiga tahun terakhir, warga sudah menghitung lima orang yang meninggal dunia akibat diterkam buaya. Sedangkan warga yang mengalami luka-luka sudah belasan orang.
"Di sekitar Desa Bere Liku ini sudah lima orang meninggal akibat diterkam buaya sedangkan yang terluka akibat cakaran dan gigitan buaya sudah terlalu banyak," kata Lius Nahak, warga Bere Liku saat ditemui, Minggu (10/3/2019).
Terhadap kondisi ini, Lius Nahak meminta dukungan dari pemerintah dan BKSDA agar bisa menangkap buaya di wilayah tersebut dan juga di tempat yang lain. Pasalnya, buaya sudah semakin banyak sehingga mengganggu kenyaman warga.
• Ramalan Zodiak Senin 11 Maret 2019, Aquarius Beruntung, Libra dan Scorpio Waspada
• Ramalan Kesehatan Zodiak Senin 11 Maret 2019, Aries Berolahraga, Scorpio Butuh Istirahat
• Lurah Batuplat Lapor Kerusakan di BPBD Kota Kupang
• Hujan dan Badai Rubuhkan Pohon dan Rusak Rumah
Warga meminta pemerintah untuk bertindak karena pemerintah yang memiliki peralatan canggih. Sedangkan masyarakat tidak memiliki peralatan. Kemudian, ketika warga yang bertindak seperti membunuh buaya namun disalahkan oleh aturan. Padahal, buaya sudah memangsa manusia.
Ketika aturan mengamanatkan demikian maka pemerintah mestinya memiliki upaya melindungi manusia dari ancaman buaya. Namun yang terjadi, buaya dilindungi walaupun memangsa manusia. Aturan yang melarang membunuh buaya seakan-akan aturan tersebut lebih melindungi binatang ketimbang manusia.
Warga lainnya, Gordy Nahak mengatakan, kampung Bere Liku persis dekat dengan kali Motadik. Di kali ini warga biasa mencari ikan dan udang.
Ada sejumlah warga menjadikan aktivitas mencari ikan dan udang ini sebagai mata pencaharian sehingga hampir setiap hari mereka ke kali. Kondisi seperti ini yang harus menjadi perhatian pemerintah agar bisa berupaya menangkap buaya tersebut demi melindungi manusia.
• Renungan Harian Protestan Senin (11/3/2019) Tanggung Jawab Orang Kristen Melalui Partisipasi Politik
• Anggota Sat Brimob Polda NTT Bersihkan Atap Ruangan Rawat Inap di RSB Drs Titus Ully Kupang
Kepala Desa Bere Liku, Yosep Lebo mengtakan, ia akan menyurati Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk melakukan penangkapan terhadap buaya di wilayahnya karena populasi buaya semakin banyak di aliran sungai.
"Kita akan surati BKSDA agar segera menangkap buaya di wilayah sehingga tidak menyalakan masyarakat dikemudian apabila masyarakat tindakan sendiri terhadap buaya," kata Yosep.
(Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas).