RSUD Ende Rawat 115 Pasien DBD, Ini Penjelasannya
tiga bulan terakhir di tahun 2019, RSUD Ende merawat 115 pasien DBD dan dari jumlah yang ada tercatat ada dua pasien yang meninggal dunia saat menjala
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Romualdus Pius
POS-KUPANG.COM,ENDE---Dalam tiga bulan terakhir di tahun 2019, RSUD Ende merawat 115 pasien DBD dan dari jumlah yang ada tercatat ada dua pasien yang meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Ende.
Direktur RSUD Ende, dr Nely Pani mengatakan hal itu kepada Pos Kupang.Com, Senin (11/3/2019) di Ende ketika dikonfirmasi mengenai jumlah pasien DBD yang dirawat di RSUD Ende pada tahun 2019.
Dikatakan pada awal Januari 2019 penderita DBD di Kabupaten Ende mengalami kenaikan sehingga berakibat pada jumlah pasien yang dirawat di RSUD Ende namun demikian memasuki Bulan Februari dan Maret jumlahnya mulai menurun.
“Saat ini pasien DBD memang masih ada namun jumlanya tidak sebanyak di awal Januari 2019,”kata Nelly.
Pihak rumah sakit ujar dokter Nelly pada prinsipnya siap memberikan pelayanan ataupun pengobatan kepada semua pasien DBD yang datang berobat ke RSUD Ende setelah sebelumnya mendapatkan rujuan dari Puskesmas.
“Ada pasien yang datang langsung ke RSUD Ende untuk menjalani perawatan namun ada juga yang dirujuk dari Puskesmas,”kata Nelly.
Menurut dokter Nelly, persediaan tempat tidur untuk pasien juga mencukupi sehingga dengan demikian semua pasien yang datang berobat di RSUD Ende mendapatkan pelayanan yang memadai dari pihak rumah sakit.
“Yang pasti meskipun jumlah pasien mencapai 100 lebih namun demikian dari jumlah yang ada tidak secara serentak menjalani perawatan di RSUD Ende namun secara bertahap,”ujarnya.
• Hujan Badai Menerjang, Plafon RSUD Naibonat-Kupang Rusak
• Oknum Kades Mesum di TTU Berpotensi Jadi Tersangka
Dikatakan untuk persiapan obat-obatan guna mengobati pasien DBD pihak rumah sakit juga telah menyedikan obat-obatan dalam jumlah yang cukup.
Menurut dokter Nelly, pihak rumah sakit memang akan berusaha memberikan pelayanan yang maksimal kepada semua pasien DBD yang terpenting adalah semua pasien harus datang tepat waktu untuk berobat sehingga bisa diberikan pertolongan kepada yang bersangkutan.
Sedangkan mengenai tenaga dokter maupun tenaga medis lainnya, dokter Nelly mengatakan bahwa untuk tenaga dokter yang menangani pasien DBD hingga kini mencakupi jadi dengan demikian diharapkan kepada masyarakat tidak perlu merasa resah.
“Mungkin untuk tenaga dokter spesialiis yang masih kurang namun untuk dokter umum masih mencukupi,”pungkasnya.. *)