Pasien RS Bhayangkara Drs Titus Uly Kaget Saat Angin Kencang Menyapu Atap Ruang Rawat Inap

Setelah kejadian mereka dievakuasi ke ruangan yang tidak terdampak angin kencang.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GECIO VIANA
Afliana Behi-Feoh (80) saat berada di ruang Melati dan dirawat oleh para perawat di RSB Drs Titus Uly Kupang, Minggu (10/3/2019) pagi. 

Pasien RSB Drs Titus Uly Kaget Saat Angin Kencang Menyapu Atap Ruang Rawat Inap

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Sejumlah pasien rawat inap RSB Drs Titus Uly Kupang mengaku kaget saat angin kencang menyapu ruang rawat yang ditempatinya, Minggu (10/3/2019)

Para pasien tersebut berjumlah enam orang yang terdiri atas empat orang pasien laki-laki dewasa, satu pasien perempuan dan satu pasien anak-anak.

Para pasien berada di ruang Cempaka ditemani keluarga yang menjaganya. Setelah kejadian mereka dievakuasi ke ruangan yang tidak terdampak angin kencang.

Afliana Behi-Feoh (80), seorang pasien yang telah dipindahkan ke ruang Melati kepada POS-KUPANG.COM mengaku kaget saat peristiwa tersebut terjadi.

Ia menjelaskan, saat itu dirinya tengah beristirahat ditemani cucunya Iren Behi (16).

Dirinya tidak menyangka Hujan yang berlangsung sekira pukul 09.00 Wita disertai hujan kencang hingga membuat seng dan rangka baja roboh.

Mario Balotelli Cetak Gol ke Gawang Esk Tim, Marseille Petik Kemenangan

Terowongan Nanjung Bebaskan 14.000 KK dari Banjir Sungai Citarum

Liga Prancis 2019: Nicolas Pepe Cetak Gol, Lille Incar Runner Up

Begini Hasil dan Klasemen Liga Italia, Napoli Terjegal, Juventus Kian Terdepan Poin 75

"Beta (saya) juga kaget, sampai mau lompat dari tempat tidur," katanya.

Afliana masih terlihat trauma atas kejadian tersebut. Saat diperiksa oleh perawat ia mengaku trauma.

"Beta (saya) masih takut. Untung tadi saya tidak mati. Tadi mereka (petugas) rumah sakit kasih pindah saya ke sana-kemari," ujarnya.

Akibat kejadian tersebut, perempuan berusia lanjut warga kelurahan Manutapen tersebut mengaku kakinya sakit.

"Beta pung (saya punya) kaki yang sakit, mungkin tesalah (dislokasi)," paparnya.

Sementara itu, sang cucu, Iren Behi (16) mengaku, saat kejadian para pasien dan keluarga pasien dalam ruangan histeris.

Dia menjelaskan, beruntung pihak petugas segera mengevakuasi para pasien, sebab, lanjut Iren, jika pasien tidak segera dievakuasi maka akan tertimpa reruntuhan baja ringan.

"Awalnya hanya seng yang terlepas, pas kami pindah ruangan baru atap ruangan rubuh," katanya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved