Bupati Agas Ancam Tutup Sekolah yang Jumlah siswanya Tidak Memenuhi Ketentuan

Bupati Agas menegaskan, sekolah yang tidak memenuhi jumlah murid akan ditutup dan akan dijadikan tempat untuk pelatihan bagi petani di desa-desa.

Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Aris Ninu
Bupati Manggarai Timur saat disambut di Aula Paroki Santo Yusuf, Benteng Jawa, Kecamatan Lamba Leda, Senin (4/3/2019) pagi. 

POS-KUPANG.COM | BORONG - Tekad Bupati Manggarai Timur (Matim), Agas Andreas, S.H, M.H mempercepat pembangunan di Matim mulai ditunjukkan. Terobosan-terobosan bagi percepatan pembangunan di Matim terus dilakukan.

Salah satunya, Bupati Agas menegaskan, sekolah yang tidak memenuhi jumlah murid akan ditutup dan akan dijadikan tempat untuk pelatihan bagi petani di desa-desa.

Penegasan Bupati Agas ini disampaikan saat membuka membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan ( Musrenbang ) RKPD Tingkat Kecamatan Lamba Leda di Aula Paroki Santo Yusuf, Benteng Jawa, Kecamatan Lamba Leda, Senin (4/2/2019) pagi.

Andi Arief Ditangkap, Partai Demokrat NTT Duga Ada Skenario Politik

Bupati Agas mengatakan, pemerintah berencana akan menutup sekolah-sekolah yang tidak memenuhi jumlah murid sehingga bangunan tersebut akan digunakan untuk melatih petani dalam bidang peternakan.

Saat ini begitu banyak sarjana yang menganggur karena tidak ada lapangan kerja. Kita bisa lihat begitu banyak sarjana yang nganggur di setiap desa dan mereka hanya mengharap menjadi THL di kantor-kantor.

Rakor Pemulangan PSK, Ciptakan Kota Kupang Bermoral

"Pengetahuan mereka sudah dapat dibangku pendidikan namun mereka malu dan tidak mau menjadi petani dan hanya mengharapkan kerja di kantor pemerintahaan," tegas Bupati Agas.

Ditegaskan Bupati Agas, sarjana harus berani menciptakan lapangan kerja sendiri dan tidak hanya mengandalkan kerja di kantor. Mereka harus memanfaatkan seluruh potensi yang ada di desa-desa.

"Demikian juga potensi yang dimiliki oleh petani, karena begitu banyak potensi yang ada di desa. Namun karena belum ada sentuan dari orang yang ahli sehingga pola peternak masih tradisional padahal harus dididik agar bisa merubah pola misalnya pengemukan sapi dan usaha babi," kata Bupati Agas.

Ia mengungkapkan, infrastruktur jalan pemerintah berkomitmen untuk membangun jalan lapen sepanjang 200 Km per-tahun jalan kabupaten, 100 Km jalan desa), atau 10 Km jalan lapen per-Kecamatan setiap tahun. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved