Di Kupang Petugas “Door to Door” Antar Makanan ke Warga Korban Bencana Puting Beliung

Petugas yang bersiaga di Posko Bencana Angin Puting Beliung Liliba harus “door to door” melayani warga yang terdampak bencana ini. Mereka turun

Editor: Ferry Ndoen
Pos Kupang.com/Ryan Nong
Anggota Tagana sedang menyiapkan makan siang di dapur umum posko utama yang terletak di RT.27/RW.09 Kelurahan Liliba pada Jumat (1/3/2019) siang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Petugas yang bersiaga di Posko Bencana Angin Puting Beliung Liliba harus “door to door” melayani warga yang terdampak bencana ini. Mereka turun langsung dari rumah ke rumah untuk mendata sekaligus juga membawakan makanan kepada warga.

Pantauan POS-KUPANG.COM di lokasi bencana pada Jumat (1/3/2019) siang, para petugas yang terdiri dari Tagana Provinsi NTT dan Kota Kupang tampak sibuk mempersiapkan bahan makanan untuk para warga di Posko utama yang juga menjadi dapur umum di RT.27/RW.09 Kelurahan Liliba Kota Kupang.

Sekira pukul 13.00 Wita, para petugas yang terbagi kedalam beberapa regu itu tampak membawa peralatan makan beserta bahan makanan untuk diberikan kepada warga yang tersebar di 11 RT yang menjadi korban bencana.

Beberapa bahkan menggunakan sepeda motor untuk mendistribusikan makan siang itu.

Sekretaris Dinas Sosial Kota Kupang Hendrik Kaborang SH kepada POS-KUPANG.COM menjelaskan pihak Dinas Sosial Kota Kupang bersama dengan Dinas Sosial Provinsi NTT melayani para korban terdampak dengan bantuan darurat yakni dengan membuka tiga posko. Satu Posko utama sekaligus digabungkan dengan dapur umum.

Ia menjelaskan, dapur umum itu untuk menyediakan makanan dan minuman bagi warga yang terdampak karena kondisi mereka tidak memungkinkan untuk menyiapkan makan sendiri.

Ia mengaku pihaknya sejak Kamis malam telah berupaya melayani sebaik mungkin para korban yang terdampak dengan mengantarkan makanan secara door to door.

“Kita sudah berikan pelayanan makan minum untuk warga yang terkena bencana termasuk tadi pagi. Tadi pagi kami antar, petugas door to door untuk bawa (makanan),” katanya.

Ia mengaku masyarakat mungkin enggan untuk mengambil makanan di dapur umum sehingga pihaknya berkewajiban untuk melayani warga.

“Masyarakat kita enggan, mungkin mereka merasa malu barangkali. Tetapi kita antar, kita ini melayani masyarakat. Pokoknya kita keliling,” tambahnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan data yang dipegangnya, sebanyak 145 rumah di 11 RT dari dua kelurahan yakni Kelurahan Liliba dan Penfui yang menjadi korban bencana angin puting beliung pada Kamis (28/2/2019) sore.

“Perlu saya kasih gambaran bahwa posisi sampai sekarang ada 145 rumah dari 11 RT, sedangkan jumlah penghuni tentu tim akan turun dor to dor bersama dinas sosial untuk mendata, karena tidak boleh kita hanya menerima laporan, karena itu mohon izin, sementara kita tunggu data pasti, hari ini kita akan berikan,” janjinya.

Bencana angin puting beliung melanda wilayah Kota Kupang pada Kamis (28/2/2019) sekira pukul 14.30 Wita. Angin yang “mengamuk” sekira 10 menit itu menghancurkanluluhkan beberapa rumah warga, menerbangkan puluhan atap rumah dan memporak porandakan wilayah RW 09 Kelurahan Liliba dan Kelurahan Penfui.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun sebagian besar warga mengalami kerugian material karena kerusakan yang mereka alami. Selain tim Tagana, bersiaga di lokasi itu tim BPBD Provinsi NTT dan Kota Kupang, aparat Brimobda Polda NTT dari satuan Pelopor, aparat Kodim 1604 Kupang, Polisi Pamong Praja serta elemen lain. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved