Bupati Agas Sampaikan Pidato perdana di DPRD Matim, Tawarkan Konsep Desa Bahagia

Bupati Agas Sampaikan Pidato perdana di DPRD Matim, Tawarkan Konsep Desa Bahagia

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu

POS-KUPANG.COM | BORONG- Bupati Manggarai Timur (Matim), Agas Andreas, S.H, M.Hum dan Wabup Matim, Drs. Jaghur Stefanus menyampaikan pidato perdana di depan anggota DPRD Matim saat sidang sidang Paripurna Istimewa DPRD Matim tahun 2019, Kamis (28/2/2019) pagi.

Bupati Agas dalam pidatonya mengatakan, pemerintah desa di Matim akan didorong konsep desa bahagia.

Yang mana dalam rangka menunjang konsep itu, Pemkab Matim akan melaksanakan kegiatan perempuan desa berdaya dan pembangunan rumah tuntas.
Dijelaskan Bupati Agas, konsep desa bahagia yakni adanya partisipasi semua elemen masyarakat dalam perencanaan.

Selain itu, ujar Bupati Agas, dalam proses pelaksanaan dan pengawasan pembangunan serta pengembangan desa berbasis potensi desa berdasarkan penentuan tipologi desa dan kawasan perdesaan.

• Bupati Agas dan Wabup Jaghur Dijemput dan Diarak ke Kantor Bupati Manggarai Timur]

• Bupati Manggarai Timur  Ambil Langkah Tegas Atasi Persoalan Guru

"Pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi untuk mencapai angka maksimal. Kita ditargetkan bangun 5.000 rumah selama 5 tahun. Anggarannya dirancang Rp 50-60 juta. Rumah yang kita bangun itu, tembok seluruh ukuran 6x8 meter dan didalamnya lengkap dengan bangunan WC. Nanti daerah yang tentukan lokasi dan yang layak terima bantuan rumah itu bukan pemerintah pusat", tegas Buppati Agas.

Terkait dengan pertumbuhan ekonomi, Bupati Agas mengungkapkan, Pemkab Matim menargetkan pertumbuhan ekonomi menjadi 9,91 persen hingga tahun 2023. Di mana pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar Rp 5,20 persen.

"Tentu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi adalah infrastruktur. Sesuai komitmen kami untuk bangun jalan lapen 200 km per-tahun. Rincianya, 100 Km jalan kabupaten dan 100 Km jalan. Untuk kabupaten, bangun 10 Km lapen per- kecamatan setiap tahun. Tentu asas distribusi keadilan pembangunan itu, membuka keterisolasian," papar Bupati Agas.

Ia menuturkan, dalam rangka menggerakan ekonomi masyarakat maka koperasi dengan konsep likang telu, yakni produsen, konsumen dan koperasi simpan pinjam akan dibentuk.

• Tahun Ini, Jalan Berlubang di Kantor Bupati Manggarai Timur Akan Diperbaiki

• Bupati Manggarai Timur Sebut Dirinya Bupati Kasih Sayang

"Prinsip kerja koperasi akan diterapkan dalam pengelolaan BUMDes dengan pola melibatkan masyarakat dalam kepemilikan modal.
Dengan begitu, koperasi diharapkan akan benar-benar menjadi soko guru perekonomian Matim", ujar Bupati Agas.

Pemda Matim juga dibawa kepemimpinan Bupati Agas dan Wakil Bupati Jaghur Stefanus, dalam periode 2019-2024, berkomitmen untuk menguatkan peran dan fungsi lembaga adat dengan mendorong peraturan desa.

"Peran tua golo, tua teno, tua panga dan tua kilo akan dimaksimalkan dengan merevitalisasi nilai-nilai dan hukum adat. Lembaga adat ini nanti akan dikukuhkan dengan SK. Jadi bukan kita yang pilih tua adat, karena tua adat itu diangkat secara turun temurun. Supaya nanti tugas mereka dilibatkan soal kemasyarakatan. Sehingga dalam waktu dekat kita inventrisir semua tua adat di Matim dan nantinya mereka akan diberi insentif", papar Bupati Agas.

Ia juga menyampaikan apresiasi secara khusus kepada mantan rival calon Bupati Matim, Frans Sarong. Hal itu karena dari sekian mantan calon bupati dan wakil bupati periode 2019-2024, hanya Sarong yang menghadiri rangkaian pidato pertama Bupati Matim dalam sidang paripurna istimewah DPRD tersebut.

Termasuk Sarong juga hadir di acara syukuran pelantikan bupati dan wakil bupati Matim di Kupang pada 14 Februari 2019 lalu.

• Syukuran Pelantikan Bupati dan Wabup, Pemkab Manggarai Timur Dua Hari Gelar Tarian Caci

• Ruas Jalan Wukir-Lempang Padji-Manggarai Timur Longsor, Akse Terhambat