Lurah Hambala Sebut Masyarakatnya tak Mau Bersihkan Sampah, Ini Alasannya

Lurah Hambala Sebut Masyarakatnya tak Mau Bersihkan Sampah, Ini Alasannya

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Robert Ropo
Sampah yang menumpuk di Pantai Hambala, Waingapu. 

Lurah Hambala Sebut Masyarakatnya tak Mau Bersihkan Sampah, Ini Alasannya

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Masyarakat Kelurahan Hambala, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, tak mau membersihkan sampah di pantai. Alasannya, sampah tersebut bukan hasil produksi di kelurahan tersebut.

Hal ini disampaikan Lurah Hambala, Muhammad Rusdi, S.Sos kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (5/2/2019) sore.

Rusdi mengatakan sampah yang menumpuk di pantai Hambala tersebut berhasil dari para penjual ikan di pasar tersebut yang nota bene bukan warga Hambala, sehingga masyarakat setempat tidak mau membresihkan apalagi alasan warga setempat mereka hanya sedikit orang.

Saat Kunjungi Keluarga Ahmad Dhani, Prabowo Sampaikan Janji ini Kepada Ibunda dan Mulan Jameela

"Sebenarnya sampah ini berasal dari para penjual ikan yang bukan warga Hambala, kendalanya saat saya minta warga sekitar untuk melaksnakan bersih-bersih setiap hari Jumat bersih mereka tidak mau karena bukan sampah mereka lalu warga di sekitar area tersebut juga tidak banyak," kata Rusdi.

Agum Gumelar Sebut Jokowi Pemimpin Pilihan Tuhan yang Sangat Tepat untuk Memimpin Indonesia

Rusdi juga sangat berharap petugas pasar dan DLHD Kabupaten Sumba Timur juga merespon untuk membresihkan sampah tersebut sehingga tidak saja mereka pemerintah Kelurahan yang harus disalahkan.

Lanjut Rusdi, wilayah Kelurahan Hambala dan Kelurahan Kamalaputi hanya berbatasan jalan, sehingga warga kedua Kelurahan ini cenderung membuang sampah di area tersebut.

"Tahun ini saya sudah memikirkan bagaimana untuk mengatasi ini yaitu dengan membuat tempat sampah permanen di area tersebut, agar mobil kebersihan mempunyai akses untuk mengangkut sampah. Memang selama ini kendalanya tidak ada akses mobil sehingga tdk bisa masuk sampai ke area tersebut,"pungkas Rusdi.

Sementara itu sejumlah warga meminta kepada Pemerintah Kelurahan dan masyarakat setempat agar membresihkan sampah tersebut.

Permintaan itu disampaikan oleh sejumlah warga Kota Waingapu, M. Budin, Yusuf, Rambu Lin serta sejumlah warga lainya ketika ditemui POS-KUPANG.COM, Selasa (5/2/2019)

M. Budin mengatakan, terlihat pantai yang dipenuhi kotoran sampah itu pas di area pemukiman warga tepatnya di belakang pasar lama Waingapu, agar segera dibersihkan karena dapat mengganggu ekosistem laut.

Yusuf juga menambahkan kotoran sampah itu sangat menggangu pemandangan pantai dan merusak ekosistem laut. Pantai dan laut harus dijaga kebresihanya.

"Jangan asal buang sampah saja, masyarakat harus bertanggung jawab ini dapat merusak ekosistem biota laut. Kita berharap Pemerintah Kelurahan setempat kerahkan masyarakat untuk bersihkan kotoran sampah ini., kadihan disini jadi tempat berlabuhnya kapal baru kotoran menumpuk lagi,"tambah Rambu Lin.

Pantauan POS-KUPANG. COM, terlihat pantai yang dipenuhi kotoran sampah itu pas di area pemukiman warga tepatnya di belakang pasar lama Waingapu.

Sepanjang pantai itu sekira 200 meter dari arah pelabuhan Rakyat Waingapu hingga sampai di sebelah bahwa lapangan pahlawan tersebar kotoran sampah.

Kotoran sampah itu terlihat berbagai macam mulai dari kertas, gardus, plastik, botol minuman, botol air mineral, popok, tangkai sayuran, karung, gabus, bangkai runtuhan perahu motor, ranting dan daun kayu, serta sejumlah kotoran lainya.

Lebih mrnumpuk sampah hingga hampir membentuk sebuah 'gunung kecil' di belakang pasar itu. Saat wartawan mengabadikan gambar sampah itu dari dekat tercium bauh sengat yang muncul dari sampah-sampah itu. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved