Berita Kabupaten TTS

Tenunan, Sayuran, Olahan Makanan Lokal hingga Daur Ulang Sampah Dihasilkan Kampung KB Oelbubuk

Kebanyakan masyarakat mendengar kata kampung KB biasanya hanya berpikir tentang alat kontrasepsi dan pengendalian angka kelahiran

Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
Pos Kupang.com/Dion Kota
kelompok UPPKS Bina Baru sedang menunjukan hasil tenun dan olahan pangan lokal 

Laporan Reporter Pos-kupang.com, Dion Kota

POSKUPANG.COM, SOE - Kebanyakan masyarakat mendengar kata kampung KB biasanya hanya berpikir tentang alat kontrasepsi dan pengendalian angka kelahiran.

Namun sebenarnya, keberadaan kampung KB tidak hanya berbicara tentang persoalan reproduksi dan pengendalian penduduk, tetapi juga tentang pemberdayaan masyarakat yang berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga.

Salah satu kampung KB yang berhasil menjalankan program pemberdayaan adalah kampung KB Desa Oelbubuk, Kecamatan Mollo Tengah. Melalui kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) Bina Baru, 30 anggotanya yang merupakan ibu rumah tangga berhasilkan diberdayakan hingga memiliki penghasilan sendiri.

Saat ini, kelompok UPPKS Bina Baru sudah mampu memproduksi aneka makanan lokal seperti, jagung goreng, kripik kulit pisang, kripik pepaya dan berberbagai Olahan pangan lokal lainnya.

Kematian Calon Pengantin Sebelum Pernikahan, Keluarga : Peristiwa Ini Sepertinya dirancang Khusus

Selain itu, UPPKS Bina Baru juga menghasilkan aneka krajinan tangan hasil daur ulang sampah, seperti krans bunga, karpet, tas dan aneka hasil kerajinan lainnya. Tak hanya sampai disitu, kelompok UPPKS Bina Baru juga bergelut dengan dunia pertanian khususnya sayur-sayuran.

Kelompok yang dibentuk akhir tahun 2017 ini, saat ini sudah mampu menghasilkan pundi-pundi uang untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Ketua UPPKS Bina Baru, Loni Lasa mengatakan kehadiran kampung KB di dusun Leun sangat berdampak besar dalam pemberdayaan ibu rumah tangga. Saat ini, setiap ibu rumah tungga sudah mampu memperoleh penghasilan minimal 100 ribu per hari dari aneka usaha yang dijalankan.

" Dulu ibu-ibu di sini hanya sekedar ibu rumah tangga tanpa ada penghasilan. Setelah masuknya kampung KB dan dibentuk kelompok UPPKS Bina Baru, anggota kelompok dilatih untuk membuat aneka pangan lokal, aneka kerajinan dan bertani. Saat ini, setiap hari ibu-ibu sudah memiliki kesibukan membuat pangan lokal, kerajinan hingga bertani. Hasilnya lumayan untuk biaya anak sekolah dan makan minum sehari-hari, " ungkap Loni saat di temui pos kupang, Rabu ( 30/1/2019) di dusun leun.

Hal senada diungkapkan, anggota kelompok UPPKS Bina Baru, Merry Sanam. Ia mengaku, dari hasil menjual aneka pangan lokal, dalam sehari ia bisa mengantongi keuntungan hingga 100 ribu.

Itu belum termaksud usaha pertanian yang juga digelutinya. Dirinya mengaku sangat terbantu dengan keberadaan kampung KB di dusun leun.

" Dulu kami tidak ada pekerjaan sehingga tidak punya penghasilan. Sekarang pekerjaan kami banyak, mulai dari menenun, membuat kerajinan, membuat aneka pangan lokal hingga bertani. Sehingga saat ini kami sudah punya penghasilan sendiri. Dalam sebulan, 2 atau 3 juta pasti kami Kantongi dari usaha yang kami jalankan," ujarnya. ‎

Kepala Desa Oelbubuk, Soleman Nau mengaku, dusun Leun merupakan dusun paling tertinggal di antara empat dusun lainnya di Desa Oelbubuk. Namun setelah adanya pencanangan kampung KB di dusun Leun, geliat ekonomi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga mulai meningkat. Masyarakat yang dulu tidak bertani, saat ini sudah ramai-ramai bertani sayuran.

Aneka pangan lokal, kerajinan dan tenun dihasilkan oleh ibu-ibu dusun Leun. Hal ini menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat di dusun Leun yang awalnya paling rendah saat ini mulai meningkat.

" Saya lihat keberdaannya kampung KB di dusun Leun sangat bagus sehingga saya tidak ragu mengalokasikan dana desa untuk pemberdayaan kelompok UPPKS Bina Baru. Kedepan, pola pembinaan yang ada di dusun Leun akan kita tularkan ke ketiga dusun lainnya sehingga ekonomi masyarakat lebih meningkatkan, " sebutnya. ‎‎

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved