Warga Penfui Timur Mengeluh Jalan Area Lanudal Rusak Berat
Warga yang berdomisili di wilayah Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, mengeluh kondisi jalan rusak
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso

Warga Penfui Timur Mengeluh Jalan Area Lanudal Rusak Berat
POS-KUPANG.COM I PENFUI- Warga yang berdomisili di wilayah Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, mengeluh kondisi jalan rusak di lingkar luar kawasan Lanudal Kupang.
Pasalnya, jalur tersebut saat ini baru dilapisi tanah putih yang mana pada saat musim hujan kondisi jalan berlumpur sehingga membahayakan pengendara.
Bahkan anak sekolah yang melintasi jalur ini terkena cipratan lumpur dari kendaraan roda empat yang melintas.
Warga Penfui Timur seperti Yos Rade dan Sofia menyampaikan hal ini kepada POS KUPANG.COM, Jumat (25/1/2019).
Yos Rade menuturkan, jalan lingkar luar dari arah Lanudal menuju Desa Penfui Timur memang dibuat untuk mengatasi kepadatan arus lalulintas di jalur Jalan Claret.
Pasalnya, jalur Claret setiap hari arus kendaraan masuk keluar tetap padat seharian sehingga jalan alternatif di kawasan Lanudal yang dibuka sekarang bisa mengurangi kepadatan.
Namun, kata mahasiswa Undana ini, kondisi jalan saat ini rusak berat karena permukaannya ditabur tanah putih yang licin terkena hujan.
"Kalau musim kering agak bagus permukaan jalan. Tapi saat musim hujan seperti sekarang ini rusak berat. Jalan licin dan genangan lumpur dimana-mana. Kasihan anak SD yang saat pulang sekolah jalan kaki kena cipratan lumpur dari kendaraan roda empat yang lewat. Seragam mereka jadi kotor," kata Yos Rade.
• Usai Deklarasi, Bupati Kamelus dan GMPS Langsung Turun ke Jalan Bersihkan Sampah
• Tenaga Kesehatan dan Polisi Serbu Pasar Betun. Ini Tujuannya.
• Hendak Bantu Cegah DBD Dua Mahasiswi Undana Malah Ditolak Warga
Hal senada disampaikan Sofia.
Menurutnya, warga selama ini memang menggunakan jalur lingkar luar jika mengantar anak sekolah atau ke pasar Penfui.
Namun kondisi jalan yang ada sangat parah jika saat musim hujan karena terbuat dari tanah putih sehingga sangat licin.
Untuk itu diharapkan kalau bisa pemerintah bisa membuat aspal sehingga pengendara yang melintas tidak celaka.
"Saya kurang tahu proyek jalan ini merupakan jalan kabupaten atau provinsi. Harapan saya, karena ini jalan strategis maka kalau bisa tahun 2019 ini bisa diaspalkan," harap Sofia.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong)