Headline Pos Kupang Hari Ini
Mahasiswi Asal Alor Trauma Pasca Dicekal Satgas di Bandara El Tari
Mahasiswi Sekolah Tinggi Teologia (STT) Galilea Indonesia di Yogyakarta ini masih trauma karena diintimidasi petugas
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Tim Gugus Tugas Anti Perdagangan Orang atau Satgas Nakertrans Provinsi NTT mencekal Selfina Etidena di Bandara El Tari Kupang. Penumpang transit dari Bandara Mali Kalabahi, Kabupaten Alor ini gagal melanjutkan perjalanannya ke Yogyakarta untuk studi.
Mahasiswi Sekolah Tinggi Teologia (STT) Galilea Indonesia di Yogyakarta ini masih trauma karena diintimidasi petugas. "Saya trauma karena saya diperlakukan kasar oleh petugas. Mereka terlalu menekan saya," ucap Selfina dengan mata berkaca-kaca.
Dia hadir dalam acara jumpa pers yang digelar Ikatan Keluarga Kepulauan Alor (IKKA) dan Kerukunan Mahasiswa Nuri (kemahnuri) di Asrama Pemda Alor, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Sabtu (12/1/2019). Selfina didampingi pamannya, Ones Lande.
• VIDEO: Selfina Etidena Memberi Keterangan Soal Pencekalan Dirinya di Bandara El Tari Kupang
Selfina melakukan perjalanan dari Bandara Mali Kalabahi dengan pesawat Wings Air, Jumat (4/1/2019) lalu. Selfina merupakan penumpang tujuan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Penerbangan ke Yogyakarta dua kali transit, yaitu di Bandara El Tari Kupang dan Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur
Saat hendak check in di Bandara El Tari, Selfina didatangi Satgas Nakertrans. Dia kemudian dibawa ke Posko Satgas, sekitar pukul 13.00 Wita. "Saya sangat terkejut saat bapak itu memanggil saya, katanya saya harus ke pos dulu," ungkapnya.
"Mereka tanyakan dengan nada keras. Katanya 'kamu mau ke mana? Saya bilang saya mau ke Yogyakarta kuliah di sana," tambahnya.
• Mahasiswi Asal Alor Dicekal, Pegiat LSM Sebut Selfina Etidena Wajib Dapatkan Dua Hal
Ketika diinterogasi, mahasiswi semester VII ini menuturkan, petugas beberapa kali menyebut dirinya berbohong soal statusnya sebagai mahasiswi. "Saya merasa sangat tertekan dengan kata-kata yang diucapkan petugas," ujarnya.
Dia sempat menunjukkan Kartu Tanda Pendudukk (KTP) kepada petugas. Namun, petugas mendesaknya menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).
"Saya dipaksa untuk menunjukkan KTM. Saya jelaskan, KTM saya ketinggalan di Yogyakarta sewaktu mau berangkat ke Alor," tutur Selfina.
Petugas lalu meminta Selfina mengontak dosen atau sahabat di STT Galilea. Dia kemudian menghubungi ketua senat.
• Kasus Selfina Etidena. Jimmy Sianto : Nakertrans dan Satgas Secara Teknis Belum Mampu
"Saya kontak ketua senat dan bilang jelas-jelas kalau saya adalah mahasiswi STT Galilea. Tapi petugas tetap tidak percaya," ujarnya.
Selfina lalu mengontak temannya di Yogyakarta untuk mengirim foto KTMnya via WhatsApp. Namun petugas masih tetap tidak percaya.
Selesai interogasi, kata Selfina, petugas merobek tiket pesawat menjadi dua bagian. Satu bagian dibuang ke arahnya dan bagian yang lain dibawa petugas.
Selfina kian sedih karena pesawat yang akan ia tumpangi sudah berangkat. Dia lalu mengontak keluarganya di Sikumana untuk menjemputnya. "Setelah diinterogasi, saya dibiarkan begitu saja," keluhnya.
• LIVE STREAMING: Aliansi Peduli Kemanusiaan Demo Tuntut Nakertrans Tanggungjawab atas Kasus Selfina
Keesokan harinya, Selfina dan pamannya Ones Lande ke Bandara El Tari. Keduanya hendak melobi petugas agar dirinya bisa melanjutkan perjalanannya ke Yogyakarta.