Berita Kabupaten Belu
Jalan Sirip di Bakustulama Belu Diresmikan Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu
Selain peresmian jalan sirip, dirjen juga meresmikan sarana air bersih di Desa Dafala. Kemudian menyerahkan bantuan peralatan pengelolaan kerupuk
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Teni Jenahas
POS KUPANG.COM| ATAMBUA--Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu pada Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Ir. RR.Aisyah Gamawati meresmikan jalan sirip (non status) di Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Selasa (18/12/2018).
Selain peresmian jalan sirip, dirjen juga meresmikan sarana air bersih di Desa Dafala. Kemudian menyerahkan bantuan peralatan pengelolaan kerupuk kepada Bumdes.
Jalan sirip atau non status yang dibangun tahun 2018 tersebut sepanjang 3,2 kilometer dengan dana Rp 4,78 M dari Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi. Konstruksi jalan adalah lapis pentrasi makadam (lapen) dengan lebar badan jalan empat meter dan bahu jalan dua meter. Pekerjaan jalan masih tahap pemeliharaan.
Sedangkan sarana air bersih dibangun di Desa Dafala tahun anggaran 2017 dengan nilai Rp 1,63 M dan saat ini sedang proses hibah aset kepada Pemkab.
Acara peresmian dihadiri, Bupati Belu, Willybrodus Lay, pejabat lingkungan Ditjen Pengembangan Daerah Tertentu Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, para pimpinan OPD, pejabat TNI-Polri, pimpinan BUMN/BUMND, camat dan kepala desa serta undangan lainnya.
• Anggota Satgas Yonif Mekanis 741/GN Bantu Bangun Lapangan Serba Guna di Desa Noeltoko
• Kasus Landscape Kantor Bupati TTS ! Polres TTS Segera Limpahkan Berkas Tersangka
Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu pada Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Aisyah Gamawati mengatakan, pembangunan jalan sirip ini merupakan implementasi dari program nawa cita ketiga yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa.
Lewat program ini, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi telah mengurangi 6.518 desa tertinggal menjadi desa berkembang dan mengurangi 2.665 desa berkembang menjadi desa mandiri. Jumlah ini sudah melampau dari jumlah yang ditargetkan yakni 5.000 desa tertinggal dan 2.000 desa berkembang di seluruh Indonesia.
Aisyah Gamawati mengatakan, alokasi dana desa seluruh Indonesia terus meningkat. Tahun 2018 dialokasikan Rp 60 triliun dan tahun 2019 sebesar Rp 70 triliun. (*).