Berita NTT
Julie Laiskodat Blak-blakkan Ungkap Masa Lalu Viktor Laiskodat, Pernah Jadi 'Sampah Masyarakat'
Julie Laiskodat Blak-blakkan Ungkap Masa Lalu Viktor Laiskodat, Pernah Jadi 'Sampah Masyarakat'
Penulis: Gecio Viana | Editor: maria anitoda
Julie Laiskodat Blak-blakkan Ungkap Masa Lalu Viktor Laiskodat, Pernah Jadi 'Sampah Masyarakat'
POS-KUPANG.COM - Julie Laiskodat Blak-blakkan Ungkap Masa Lalu Viktor Laiskodat, Pernah Jadi 'Sampah Masyarakat'
Ketua TP PKK Provinsi NTT, Julie Laiskodat mengisahkan kisah sukses sang suami yang merupakan Gubernur NTT saat ini, Viktor Laiskodat.
Menurut Julie Laiskodat, kebiasaan Viktor Laiskodat yang gemar membaca mengantarnya menjadi seperti saat ini.
BERITA POPULER: Julie Laiskodat Beberkan Masa Lalu Suami, DPT NTT 2019 Yos Rera Jadi Penjabat Sekda
Julie Laiskodat: Membaca Adalah Jendela untuk Melihat Dunia Luar
Inilah Daftar Pemilih Tetap di NTT Untuk Pemilu 2019
"Dengan membaca akan menjadi orang hebat seperti Pak Gubernur NTT ini dimana kita tahu beliau adalah anak jalanan di Kota Kupang, dalam tanda kutip 'sampah masyarakat' di Kota Kupang pada saat itu. Akan tetapi karena beliau membaca sehingga ia dapat berhasil, makanya beliau sangat keras sekali untuk kita membaca," ungkap Julie kepada awak media usai memantau gerakan NTT Membaca di SMKN 1 Kota Kupang, Sabtu (15/12/2018).

Julie Laiskodat juga mengatakan jika membaca adalah jendela untuk melihat dunia luar.
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Johanna E. Lisapaly, SH.,M.Si, Kepala SMKN 1 Kota Kupang, Mathias Beeh dan seorang anggota PKK, Julie mengungkapkan, dengan membaca masyarakat dapat mengetahui bahasa, budaya dan kebiasaan dari daerah dan negara lain untuk mengembangkan diri dan membangun daerah.
Dia menambahkan, dengan membaca maka masyarakat lebih khusus pada para pelajar akan dibekali 'peluru' yang akan dgunakan untuk mengembangkan diri dan daerah serta membangun daerah.
Selain itu, ia juga menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan ditengah kesadaran masyarakat yang masih minim untuk menjaga kebersihan karena membuang sampah di sembarang tempat.
Akibat dari kesadaran yang kurang tersebut selokan di Kota Kupang banyak yang tersumbat dan hal tersebut sangat merugikan masyarakat dan menghambat pembangunan daerah.
Perilaku masyarakat tersebut, kata Julie, akan menghambat pembangunan pariwisata NTT yang tengah digenjot oleh Pemprov NTT.
"Masyarakat juga tidak berpikir jika membuang sampah di selokan akan menyumbat selokan-selokan itu, lama-lama Kota Kupang yang belum banjir ini akan mengalami banjir dan yang susah itu adalah masyarakat," jelasnya.
Ini Penjelasan Walikota Kupang Mengenai Penunjukan Yos Rera Beka Sebagai Penjabat Sekda
Manfaatkan Rotiklot dan Raknamo Sambil Berkaca pada Bendungan Tilong
Paulus Belake Luncurkan Germen di SDK Kolilerek
Dia mengungkapkan, gerakan NTT Bersih yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi NTT ini menyasar anak sekolah karena dianggap mereka akan lebih paham tentang maksud kegiatan dan akan menjadi agen yang mengkampanyekan kebersihan di NTT.
"Kenapa kita menggandeng anak muda atau kaum mileanial karena mereka yang akan memberitakan budaya tidak membuang sampah. Saya melihat mereka ini yang lebih mengerti tidak membuang sampah sembarangan," imbuhnya.

Selain itu, dari gerakan NTT Bersih tersebut diharapkan masyarakat dapat sadar akan posisinya sebagai salah satu komponen pembangunan daerah dan memiliki kesadaran akan kebersihan.
