Berita Kabupaten Lembata Terkini

Paulus Belake Luncurkan 'Germen' di SDK Kolilerek

Paulus Belake, Kepala SDK Kolilerek, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, NTT, meluncurkan Germen (gerakan menabung) di sekolahnya

Penulis: Frans Krowin | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Frans Krowin
Kepala SDK Kolilerek, Paulus Belake saat membuka celengan di aula sekolah tersebut, Sabtu (15/12/2018). 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Paulus Belake, Kepala SDK Kolilerek, Desa Tubukrajan, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, NTT, meluncurkan Germen (gerakan menabung) di sekolahnya, Sabtu (15/12/2018). Launching Germen itu dihadiri seluruh orang tua/wali juga manajemen Koperasi Kredit (Kopdit) Obor Mas Lembata.

"Gerakan menabung ini merupakan salah satu inovasi sekolah dalam rangka membiasakan anak menabung sejak dini. Germen juga merupakan ajakan kepada orang tua agar merencanakan masa depan anak melalui cara menabung."

Hal ini disampaikan Kepala SDK Kolilerek, Paulus Belake, saat meluncurkan Germen di aula sekolah tersebut, Sabtu (15/12/2018). Dia menururkan Germen itu berawal dari kebiasaan anak-anak didik, yang saban hari selalu membeli jajan di sekolah.

Uskup Turang Sebut Tugas Pokok dari Setiap Orang Adalah Keluarga

"Setiap hari kami melihat anak-anak membeli jajan di sekolah. Ada yang menghabiskan uang Rp 5.000, ada juga yang lebih dari itu. Bahkan suatu hari saya melihat seorang anak datang membawa uang jajan Rp 100.000 sebagai uang jajan. Sejak itulah kami coba mengubah kebiasaan anak-anak itu untuk menabung," ujarnya.

Kepala SMKN 1 Kota Kupang Sebut Gerakan NTT Bersih, NTT Membaca, NTT Cerdas Luar Biasa

Germen di sekolah itu, lanjut dia, dimulai sejak Oktober 2018 lalu. Pada apel pagi, ia mengumumkan kepada guru dan anak-anak agar setiap hari menabung uang di sekolah. Bahkan menabungkan uang tersebut, masuk dalam tata tertib sekolah.

Dikatakannya, uang yang ditabung pada celengan itu dibuka setiap tiga bulan. Setelah celengan dibuka, uang tersebut langsung diserahkan kepada manajemen Kopdit Obor Mas. "Jadi uang tabungan anak-anak ini diserahkan ke Kopdit Obor Mas. Uang itu baru bisa diambil setelah anak-anak tamat dari sekolah ini," ujarnya.

Dirinya memilih Obor Mas sebagai mitra sekolah dalam mengelola uang tabungan anak-anak, karena pada lembaga keuangan mikro tersebut, uang tabungan itu bisa dikelola secara baik demi masa depan anak-anak. "Bila seorang anak setiap hari menabungkan uang Rp 2.000 pada celengan, maka dalam sebulan terkumpul uang Rp 60.000 atau Rp 180.000/3 bulan. Saat celengan dibuka, uangnya langsung diserahkan kepada petugas Obor Mas. Bayangkan kalau 6 tahun baru diambil, uang anak bisa mencapai puluhan juta per orang," ujarnya.

Dari uang tabungan itu, lanjut Paulus, bisa membantu orang tua untuk menyekolahkan anak-anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Olehnya ia mengajak orang tua untuk merencanakan masa depan anak melalui gerakan menabung di sekolah.

Uang yang ditabung di sekolah itu, lanjut Paulus, bukan untuk sekolah melainkan untuk anak-anak sendiri. Sekolah hanya memfasilitasi agar sebagian dari uang yang selama ini dihabiskan untuk membeli jajan dialihkan untuk ditabung. "Kami minta agar orang tua mendukung Germen ini untuk kebaikan dan masa depan anak-anak," ujar Paulus. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved