Berita Kota Kupang
Kapal Pesiar Asing Akan Bayar 50.000 Dolar Jika tak Ingin Berlabuh
Kapal Pesiar Asing Akan Bayar 50.000 Dolar Jika tak Ingin Berlabuh. Begini alasannya
Penulis: Lamawuran | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini sedang menata tempat-tempat pariwisata.
Salah satunya adalah rencana menaikkan harga tiket masuk Taman Internasional Komodo dari Rp. 200 ribu ke 500 dolar untuk wisatawan asing.
Selain itu, Pemprov NTT pun sedang mendiskusikan untuk mengenakan biaya sebesar 50.000 dolar terhadap kapal-kapal pesiar yang dipakai wisatawan asing, jika kapal itu tidak mau merapat ke dermaga di Labuan Bajo.
• Sering Telpon Minta Diurut, Kisahnya Berakhir di Pelaminan. Nek Siti Fatimah Dinikahi Pria 25 Tahun
• KPU RI Diminta Hentikan Sementara Seleksi Anggota KPU Se-NTT.Ada Apa?
• Pasar Rada Mata, SBD Semrawut, Pedagang Berjualan Hingga Marka Jalan Raya
"Kalau mereka hanya menikmati keindahan dari laut tanpa berlabuh di dermaga Labuan Bajo, mereka harus bayar 50.000 dolar," ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Marius Jelamu, kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (29/11/2018).
Dia menjelaskan, tidak adil jika wisatawan asing yang berpesiar menggunakan kapal pesiar selama berbulan-bulan tanpa ingin berlabuh di dermaga Labuan Bajo.
"Karena mereka boleh membayar kapal itu mahal, tapi tidak merapat ke dermaga. Mereka menikmati semua keindahan Labuan dari kapal. Ini tidak adil," imbuhnya.
Dia menjelaskan, keberadaan kapal-kapal pesiar tentu memiliki dampak terhadap habitus laut.
• Alami Kemandulan, 5 Wanita yang Tak Menyerah Berjuang untuk Hamil. Suksesnya Pakai Teknik ini Loh!
• 4 Alasan Umum yang Jadi Pemicu Perempuan Minta Cerai
• 4 Alasan Umum yang Jadi Pemicu Perempuan Minta Cerai
• Bikin Miris! Ibu dan Bayi Tewas di Tangan Dokter Senior yang Mabuk. Begini Kronologinya
Sampah yang terdapat di Labuan Bajo, ujarnya, tak hanya berasal dari darat, tapi juga dari laut yang dibuang oleh wisatawan yang menggunakan kapal pesiar.
"Kapal-kapal besar ini kan bisa merusak habitus laut. Belum lagi mereka buang sampah," katanya.
Karena itu, dia berharap para wisatawan asing yang menggunakan kapal pesiar bisa berlabuh di dermaga terlebih dahulu, lalu boleh menggunakan kapal pesiar yang ada jika ingin menikmati keindahan Labuan Bajo dari lautan.
"Kalau begitu kan bisa memberikan pendapatan terhadap daerah dan negara, terkhusus warga di Labuan Bajo. Karena mereka menginap, makan, dan aktivitas lainnya," ujarnya.(*)